Dalam membangun strategi SEO yang kokoh, banyak pebisnis sering kali terburu-buru mengejar kata kunci yang rumit tanpa memahami fondasi dasarnya terlebih dahulu.
Padahal, layaknya sebuah pohon yang tidak akan tumbuh besar dan rimbun tanpa benih yang berkualitas, strategi pemasaran digital pun membutuhkan titik awal yang tepat.
Titik awal inilah yang dalam dunia optimasi mesin pencari dikenal secara luas dengan istilah seed keywords.
Memahami konsep kata kunci dasar ini sangatlah krusial karena ia berfungsi sebagai akar dari seluruh riset pasar dan pengembangan konten yang akan Anda lakukan kedepannya.
Tanpa menentukan seed keywords yang relevan, penggunaan tools SEO tercanggih sekalipun tidak akan memberikan data yang akurat dan bernilai bagi bisnis Anda.
Kesalahan dalam tahap awal ini sering kali berujung pada penargetan audiens yang meleset dan pemborosan sumber daya pemasaran. Lalu apa itu Seed Keywords? Simak informasinya secara lengkap di artikel berikut ini.
Baca Juga: 8 Cara Mendapatkan Backlink untuk Website Anda dengan Mudah!
Apa Itu Seed-Keywords?
Secara sederhana, seed keywords adalah kata kunci dasar atau istilah paling umum yang digunakan untuk mendeskripsikan bisnis, produk, atau layanan Anda secara luas.
Sesuai namanya, jenis kata kunci ini berfungsi sebagai "benih" yang nantinya akan tumbuh dan bercabang menjadi ribuan variasi kata kunci turunan lainnya.
Biasanya, kata kunci ini hanya terdiri dari satu atau dua kata saja dan memiliki volume pencarian yang sangat masif setiap bulannya.
Karakteristik utama dari seed keywords adalah sifatnya yang sangat kompetitif dan belum memiliki intensi pencarian pengguna yang spesifik.
Karena cakupannya yang terlalu luas, menargetkan peringkat satu Google hanya dengan modal kata kunci ini sering kali menjadi misi yang sangat sulit bagi website baru.
Namun, keberadaannya mutlak diperlukan sebagai bahan bakar utama saat Anda memulai riset menggunakan tools SEO seperti Ahrefs atau Google Keyword Planner.
Sebagai contoh nyata, jika Anda menjalankan bisnis properti, maka kata "rumah" atau "apartemen" adalah seed keywords utama Anda.
Dari satu kata dasar tersebut, Anda baru bisa mengembangkannya menjadi frasa yang lebih spesifik dan bernilai konversi tinggi seperti "jual rumah minimalis di Jakarta Selatan".
Tanpa menentukan kata dasar di awal, Anda akan kesulitan menemukan ide-ide turunan yang relevan dan dicari oleh target pasar potensial.
Baca Juga: Apa itu Backlink? Jenis, Kriteria & Cara Mendapatkan Backlink
Mengapa Seed Keywords Penting?
Banyak pemilik bisnis sering meremehkan tahap penentuan kata kunci dasar ini dan langsung melompat ke strategi pembuatan konten yang rumit.
Padahal, seed keywords memegang peranan vital sebagai kompas yang mengarahkan seluruh aktivitas pemasaran digital agar tetap berada di jalur yang relevan.
Berikut adalah beberapa alasan mendasar mengapa Anda harus memprioritaskan riset kata kunci awal ini sebelum melakukan hal lain.
1. Menjadi Kunci Pembuka Tools Riset SEO
Alat-alat canggih seperti Ahrefs, SEMrush, atau Google Keyword Planner pada dasarnya adalah mesin pasif yang tidak bisa bekerja tanpa instruksi.
Mereka membutuhkan input awal berupa kata kunci dasar untuk bisa memproses dan memuntahkan data analisis yang Anda butuhkan.
Tanpa memasukkan seed keywords yang tepat, tools tersebut tidak akan bisa menampilkan variasi kata kunci, volume pencarian, maupun tingkat kesulitan persaingan.
Bayangkan seed keywords ini sebagai bahan bakar utama yang harus diisikan agar mesin analisis data Anda bisa berjalan.
Semakin akurat seed keywords yang Anda masukkan, semakin relevan pula data turunan yang akan dihasilkan oleh perangkat lunak tersebut.
Ini adalah langkah pertama yang menentukan kualitas strategi data yang akan Anda gunakan untuk memenangkan pasar.
2. Membantu Menyusun Struktur Website yang Rapi
Dalam pengembangan website bisnis, seed keywords sering kali diadopsi menjadi nama-nama kategori utama atau menu navigasi situs Anda.
Hal ini sangat penting untuk menciptakan arsitektur informasi yang logis dan memudahkan pengunjung dalam mencari produk yang mereka inginkan.
Struktur yang dibangun berdasarkan kata kunci dasar juga sangat disukai oleh bot mesin pencari karena memudahkan proses crawling dan pengindeksan halaman.
Sebagai contoh, jika Anda memiliki bisnis fashion, kata dasar seperti "kemeja", "celana", dan "jaket" akan menjadi pilar kategori utama di website.
Dari kategori besar inilah nantinya Anda bisa membuat sub-kategori yang lebih spesifik berdasarkan data turunan dari kata kunci dasar tersebut.
Penataan yang sistematis ini akan meningkatkan pengalaman pengguna (User Experience) sekaligus memperkuat relevansi SEO situs Anda secara keseluruhan.
Baca Juga: Apa itu SEO Off-Page? Fungsi, Contoh & Panduan Strateginya
3. Memetakan Perilaku dan Kebutuhan Pelanggan
Salah satu fungsi terbesar dari menentukan kata kunci dasar adalah untuk membantu Anda memahami apa yang sebenarnya ada di pikiran target audiens.
Dengan memasukkan satu kata dasar ke dalam riset, Anda akan menemukan ribuan variasi pertanyaan dan frasa yang sering diketikkan orang di Google.
Hal ini memberikan wawasan berharga mengenai masalah apa yang sedang dihadapi pasar dan solusi apa yang mereka cari.
Anda bisa melihat pola apakah pelanggan lebih banyak mencari informasi edukatif atau langsung mencari halaman pembelian produk.
Pemahaman mendalam ini memungkinkan Anda untuk menyusun strategi konten yang benar-benar menjawab kebutuhan audiens di setiap tahapan perjalanan pembelian mereka.
Tanpa seed keywords, Anda hanya akan menebak-nebak konten apa yang kira-kira disukai oleh pelanggan tanpa dasar data yang valid.
4. Mengidentifikasi Peta Persaingan Industri
Sering kali pesaing bisnis di dunia nyata berbeda dengan pesaing Anda di halaman hasil pencarian Google (SERP).
Dengan mengetikkan seed keywords di mesin pencari, Anda bisa langsung melihat siapa saja pemain besar yang saat ini mendominasi trafik untuk topik industri Anda.
Informasi ini sangat krusial untuk mengukur seberapa besar upaya dan sumber daya yang perlu Anda siapkan untuk bisa bersaing.
Analisis ini juga membantu Anda menemukan celah di mana kompetitor mungkin belum membahas topik tertentu secara mendalam.
Anda bisa memanfaatkan peluang tersebut untuk masuk dan mengambil alih perhatian pasar dengan konten yang lebih baik.
Baca Juga: Strategi SEO B2B: Pengertian, Contoh & Tips Cara Optimalisasinya
Cara Efektif Menemukan atau Menentukan Seed Keywords yang Tepat
Menemukan seed keywords yang tepat bukanlah tentang menebak-nebak, melainkan sebuah proses riset yang terstruktur.
Seed Keywords ini akan menjadi pondasi bagi ribuan variasi kata kunci turunan yang nantinya menyokong trafik website Anda.
Berikut adalah enam metode teruji yang biasa kami terapkan untuk menggali ide kata kunci dasar yang potensial.
1. Mulai dari Intuisi Bisnis dan Pola Pikir Pelanggan
Langkah paling sederhana namun sering terlupakan adalah menggunakan logika dasar atau common sense.
Cobalah posisikan diri Anda sebagai konsumen awam yang sedang membutuhkan produk atau solusi dari bisnis Anda.
Hindari penggunaan istilah teknis atau jargon industri yang rumit, karena pelanggan jarang menggunakan bahasa tersebut saat pertama kali mencari informasi.
Buatlah daftar kata atau frasa pendek yang paling mungkin diketikkan orang di mesin pencari. Misalnya, jika Anda menjual "jasa arsitektur lansekap", pelanggan mungkin hanya mengetik "taman rumah" atau "desain taman".
Catat semua sinonim dan istilah terkait yang muncul di benak Anda untuk memperkaya daftar awal ini.
2. Menganalisis Website Kompetitor
Salah satu cara tercepat untuk menemukan apa yang berhasil adalah dengan mengintip dapur tetangga.
Kompetitor yang sudah mapan di halaman satu Google pasti telah melakukan riset panjang untuk berada di sana.
Anda bisa mempelajari struktur menu navigasi dan kategori produk di website mereka untuk melihat kata kunci dasar apa yang mereka targetkan.
Untuk hasil yang lebih akurat, gunakan tools SEO seperti Ahrefs atau SEMrush. Masukkan URL kompetitor ke fitur Site Explorer, lalu buka menu Organic Keywords.
Gunakan filter untuk menampilkan kata kunci yang hanya terdiri dari satu hingga dua kata (word count) dengan volume pencarian tinggi.
Cara ini akan menyaring data ribuan kata kunci menjadi daftar seed keywords murni yang terbukti mendatangkan trafik bagi pesaing.
3. Memanfaatkan Data Internal Google Search Console
Jika website Anda sudah berjalan beberapa waktu, Anda sebenarnya sudah duduk di atas tambang emas data. Google Search Console merekam query atau istilah pencarian nyata yang digunakan orang hingga akhirnya melihat atau mengunjungi situs Anda.
Masuklah ke menu Performance dan perhatikan daftar pertanyaan atau kata kunci di sana.
Sering kali, Anda akan menemukan kata kunci umum yang memiliki jumlah impresi tinggi tetapi kliknya masih rendah.
Ini adalah indikasi kuat bahwa istilah tersebut merupakan seed keywords potensial yang relevan dengan bisnis Anda namun belum dioptimalkan dengan baik.
Jadikan data valid ini sebagai bahan bakar untuk mengembangkan konten baru yang lebih tajam.
4. Eksplorasi Fitur Pencarian Google
Mesin pencari Google sendiri adalah konsultan riset gratis yang sangat cerdas. Saat Anda mengetikkan satu kata di kolom pencarian, perhatikan saran otomatis (autocomplete) yang muncul.
Selain itu, fitur People Also Ask dan Related Searches di bagian bawah halaman hasil pencarian adalah gudang ide yang tak ternilai.
Fitur-fitur ini menampilkan variasi topik yang saling berkaitan berdasarkan perilaku pencarian jutaan pengguna.
Dengan mengamati pola ini, Anda bisa menemukan istilah alternatif atau sudut pandang baru yang mungkin belum terpikirkan sebelumnya. Ini adalah cara termudah untuk memastikan seed keywords Anda selaras dengan intensi pencarian pengguna yang sebenarnya.
5. Menyelami Forum dan Komunitas Online
Bahasa yang digunakan di dalam ruang rapat kantor sering kali berbeda dengan bahasa yang dipakai konsumen di dunia nyata.
Untuk menjembatani hal ini, masuklah ke forum diskusi seperti Kaskus, Reddit, Quora, atau grup komunitas di media sosial.
Perhatikan istilah, singkatan, atau bahasa gaul (slang) yang sering mereka gunakan saat mendiskusikan topik industri Anda.
Informasi dari komunitas ini sangat berharga karena mencerminkan bahasa natural atau voice of customer.
Menemukan seed keywords dari percakapan alami ini bisa membantu Anda menargetkan kata kunci yang lebih humanis dan relevan. Sering kali, celah kompetisi justru ditemukan dari istilah-istilah unik komunitas yang belum disadari oleh kompetitor besar.
Baca Juga: SEO On-Page Adalah: Cara Kerja, Manfaat & Strategi
6. Validasi Menggunakan Keyword Research Tools
Setelah mengumpulkan ide dari berbagai sumber di atas, langkah terakhir adalah memvalidasinya menggunakan tools riset profesional.
Gunakan alat seperti Google Keyword Planner, Ahrefs, atau Ubersuggest untuk melihat data konkret.
Anda perlu mengetahui volume pencarian bulanan dan tingkat kesulitan (keyword difficulty) dari setiap kandidat kata kunci dasar tersebut.
Tools ini tidak hanya berfungsi untuk memvalidasi angka, tetapi juga akan memberikan ratusan saran seed keywords baru yang terkait.
Dengan data yang akurat, Anda bisa memprioritaskan kata kunci mana yang layak dikembangkan menjadi strategi konten dan mana yang sebaiknya disimpan untuk nanti.
Ini memastikan setiap upaya SEO Anda berbasis data, bukan sekadar asumsi.
Contoh Seed Keyword dari Berbagai Industri
Setiap industri memiliki seed keyword yang berbeda, tergantung pada produk, layanan, atau topik yang menjadi fokus utama. Berikut beberapa contoh seed keyword dari berbagai bidang:
Industri Fashion:
Kata kunci seperti “sepatu”, “baju”, atau “tas” sering digunakan sebagai seed keyword untuk bisnis fashion. Dari kata kunci dasar ini, pelaku bisnis dapat mengembangkan berbagai long tail keyword seperti “sepatu sneakers wanita” atau “tas kerja kulit”.Industri Kesehatan:
Dalam dunia kesehatan, seed keyword bisa berupa kata-kata seperti “dokter”, “klinik”, atau “asuransi kesehatan”. Seed keyword ini dapat dikembangkan menjadi frasa yang lebih spesifik, misalnya “dokter gigi anak” atau “asuransi kesehatan keluarga”.Industri Teknologi:
Untuk bidang teknologi, seed keyword yang sering digunakan antara lain “laptop”, “smartphone”, atau “software”. Kata kunci ini dapat menjadi dasar untuk riset lebih lanjut seperti “laptop gaming terbaik” atau “software akuntansi gratis”.Industri Kuliner:
Contoh seed keyword pada industri makanan dan minuman meliputi “restoran”, “cafe”, atau “resep”. Dari sini, bisa ditemukan kata kunci turunan seperti “restoran Jepang di Jakarta” atau “resep kue bolu panggang”.Industri Pendidikan:
Di bidang pendidikan, seed keyword yang umum digunakan antara lain “kursus”, “bimbel”, atau “beasiswa”. Selanjutnya, dapat dikembangkan menjadi “kursus bahasa Inggris online” atau “beasiswa S2 luar negeri”.
Mengubah Seed Keywords Menjadi Strategi Konten yang Efektif
Memiliki daftar seed keywords hanyalah langkah awal. Tantangan sebenarnya adalah bagaimana mengolah kata-kata dasar yang umum tersebut menjadi aset konten yang mampu mendatangkan trafik dan konversi.
Anda jarang bisa memenangkan persaingan hanya dengan menargetkan kata kunci dasar seperti "asuransi" atau "kopi" karena persaingannya terlalu ketat dan didominasi oleh pemain raksasa.
Oleh karena itu, strategi terbaik adalah menggunakan seed keywords sebagai bahan baku untuk menciptakan peta konten yang lebih spesifik.
Berikut adalah tahapan mengubah "benih" tersebut menjadi strategi konten yang berdaya saing.
Mengembangkan Menjadi Long-Tail Keywords
Seed keywords biasanya memiliki volume pencarian tinggi namun tingkat konversinya rendah karena niat pencarinya masih ambigu.
Tugas Anda adalah menambahkan modifier atau kata tambahan untuk membuatnya lebih spesifik (long-tail keywords).
Misalnya, jika seed keyword Anda adalah "CRM", jangan hanya membuat artikel berjudul "Apa itu CRM".
Kembangkanlah menjadi topik-topik spesifik yang menjawab masalah, seperti:
"Aplikasi CRM terbaik untuk bisnis kecil" (Target audiens spesifik)
"Harga langganan software CRM di Indonesia" (Siap membeli)
"Cara mengintegrasikan CRM dengan WhatsApp" (Tutorial teknis)
Kata kunci yang lebih panjang ini mungkin memiliki volume pencarian lebih kecil, namun pengunjung yang datang memiliki niat yang jauh lebih jelas dan potensi konversi yang lebih tinggi.
Memetakan Berdasarkan Search Intent (Niat Pencarian)
Setiap turunan dari seed keywords memiliki tujuan pencarian yang berbeda. Anda harus bisa mengelompokkannya agar format konten yang dibuat sesuai dengan ekspektasi pengguna.
Informational Intent: Pengguna ingin belajar. Contoh: "Cara kerja payment gateway". Solusinya adalah membuat artikel blog edukatif atau panduan langkah demi langkah.
Transactional Intent: Pengguna ingin membeli. Contoh: "Jasa SEO Jakarta terpercaya". Solusinya adalah mengarahkan kata kunci ini ke landing page layanan atau halaman produk.
Commercial Investigation: Pengguna sedang membandingkan opsi. Contoh: "Review Ahrefs vs SEMrush". Solusinya adalah membuat artikel perbandingan atau ulasan produk.
Membangun Struktur Topic Clusters
Strategi SEO modern sangat menyukai otoritas topik. Gunakan seed keyword Anda sebagai topik utama untuk "Halaman Pilar" (Pillar Page), yaitu satu halaman lengkap yang membahas topik tersebut secara menyeluruh di permukaan.
Kemudian, buatlah konten-konten pendukung (Cluster Content) dari kata kunci turunan yang membahas sub-topik secara mendetail.
Link semua konten pendukung ini kembali ke Halaman Pilar. Struktur ini memberi sinyal kuat kepada Google bahwa website Anda adalah otoritas yang menguasai topik tersebut dari A sampai Z, bukan sekadar website yang membahas kulit luarnya saja.
Menentukan seed keywords yang tepat ibarat meletakkan batu pertama dalam pembangunan gedung pencakar langit, jika fondasinya rapuh, struktur di atasnya tidak akan bertahan lama.
Proses ini memang menuntut ketelitian riset dan pemahaman mendalam tentang perilaku audiens, bukan sekadar menebak istilah yang populer.
Namun, ketika dilakukan dengan benar, kata kunci dasar ini akan membuka jalan bagi ribuan peluang trafik organik yang relevan dan berkualitas bagi bisnis Anda.
Jika Anda merasa proses riset dan analisis data ini terlalu menyita waktu atau membingungkan, Anda tidak perlu menghadapinya sendirian.
Tim ahli di Digital Agency Marketing Croloze siap membantu Anda memetakan strategi SEO yang komprehensif, mulai dari riset kata kunci dasar hingga eksekusi konten yang memikat. Klik tombol dibawah ini untuk konsultasi langsung!

