Di mata Google, sebuah link atau tautan bukan sekadar jembatan yang menghubungkan satu halaman ke halaman lain. Dalam dunia SEO (Search Engine Optimization), link adalah mata uang.
Semakin banyak "mata uang" berkualitas yang dimiliki website Anda, semakin besar peluangnya untuk menduduki peringkat atas di hasil pencarian.
Namun, di sinilah letak kebingungan terbesar bagi banyak pemilik website dan blogger. Ternyata, tidak semua backlink memiliki nilai yang sama.
Ada dua jenis atribut link yang membedakan bagaimana Google memandang tautan tersebut: Dofollow dan Nofollow.
Salah memahami perbedaan Dofollow vs Nofollow bisa membuat strategi SEO Anda sia-sia.
Anda mungkin sudah menghabiskan waktu berbulan-bulan mencari backlink, tetapi trafik tidak kunjung naik karena link tersebut ternyata tidak meneruskan otoritas ( link juice).
Atau sebaliknya, Anda sembarangan menempatkan link dofollow yang justru memicu penalti dari Google.
Artikel ini akan mengupas tuntas perbedaan teknis dan strategis antara kedua jenis link ini. Kita akan membahas cara kerjanya, kapan harus menggunakannya, dan bagaimana membangun profil backlink yang sehat agar website Anda makin disayang Google.
Baca Juga: SEO On-Page Adalah: Cara Kerja, Manfaat & Strategi
Apa Itu Link Dofollow?
Secara sederhana, Link Dofollow adalah jenis tautan standar yang biasa Anda temui di internet. Jika Anda membuat tautan di website tanpa mengubah pengaturan apa pun, maka secara default tautan tersebut adalah Dofollow.
Dalam dunia SEO, link Dofollow memegang peranan yang sangat krusial. Ketika bot atau crawler mesin pencari (seperti Googlebot) menemukan link ini, mereka mendapatkan instruksi untuk:
Mengikuti (Follow) tautan tersebut menuju halaman tujuan.
Mengindeks halaman tujuan tersebut (jika belum terindeks).
Meneruskan Otoritas (Authority) atau nilai SEO dari halaman asal ke halaman tujuan.
Konsep "Link Juice"
Istilah yang sering digunakan para praktisi SEO untuk menjelaskan fungsi ini adalah "Link Juice".
Bayangkan website Anda adalah sebuah gelas. Setiap link Dofollow yang mengarah ke website Anda ibarat air yang dituangkan ke dalam gelas tersebut. Semakin banyak air (Link Dofollow berkualitas) yang Anda terima, semakin penuh gelas Anda, dan semakin tinggi pula reputasi (Domain Authority) website Anda di mata Google.
Inilah sebabnya mengapa backlink Dofollow menjadi "rebutan". Ia bertindak sebagai Vote of Confidence (suara kepercayaan).
Jika website besar seperti Wikipedia atau Kompas memberikan link Dofollow ke blog Anda, Google akan berpikir: "Wow, situs besar ini mempercayai blog ini, berarti kontennya pasti bagus!" Akibatnya, ranking Anda di hasil pencarian bisa naik drastis.
Contoh Kode HTML Link Dofollow
Secara teknis, tidak ada atribut khusus yang perlu Anda tuliskan untuk membuat link menjadi Dofollow. Link HTML biasa sudah otomatis bersifat Dofollow.
Berikut adalah bentuk kodenya:
<a href="https://websiteanda.com">Ini Adalah Link Dofollow</a>
Perhatikan bahwa di dalam tag pembuka <a>, tidak ada tambahan atribut rel="nofollow". Absennya atribut tersebutlah yang memberi tahu Google bahwa ini adalah link yang direkomendasikan.
Ringkasan Link Dofollow:
Sifat: Default (Bawaan).
Fungsi: Meneruskan nilai SEO (Link Juice) dan meningkatkan PageRank.
Pengaruh: Berdampak langsung pada kenaikan ranking di mesin pencari.
Baca Juga: Apa itu SEO Off-Page? Fungsi, Contoh & Panduan Strateginya
Apa Itu Link Nofollow?
Jika Link Dofollow adalah sebuah "suara kepercayaan" (vote), maka Link Nofollow adalah kebalikannya. Ia adalah sebuah tautan yang bisa diklik oleh manusia, namun disertai instruksi khusus kepada mesin pencari untuk tidak memperhitungkan link tersebut sebagai poin rekomendasi.
Secara teknis, Link Nofollow menggunakan atribut tambahan dalam kode HTML-nya, yaitu rel="nofollow".
Mengapa Link Nofollow Diciptakan? (Sejarah Singkat)
Pada awal tahun 2000-an, dunia blogging menghadapi masalah besar: Spam Komentar. Para pemilik situs judi, obat-obatan ilegal, dan situs spam lainnya membanjiri kolom komentar blog orang lain dengan link menuju situs mereka.
Tujuannya hanya satu: mendapatkan backlink gratis untuk memanipulasi ranking Google.
Untuk mengatasi kekacauan ini, pada tahun 2005, Google (bersama Yahoo dan Bing) memperkenalkan atribut Nofollow.
Tujuannya adalah memberi tahu mesin pencari:
"Hei Google, saya menautkan ke website ini, tapi saya tidak menjamin kualitasnya dan saya tidak ingin memberikan otoritas (ranking) saya kepada mereka."
Bagaimana Cara Kerjanya?
Ketika Googlebot bertemu dengan Link Nofollow, mekanisme "Link Juice" yang kita bahas sebelumnya akan terhenti.
Bot tidak akan mentransfer PageRank ke situs tujuan.
Link tersebut tidak akan membantu meningkatkan otoritas domain situs tujuan secara langsung.
Sejak pembaruan tahun 2019, Google memperlakukan Nofollow sebagai "Petunjuk" (Hint), bukan aturan mutlak. Artinya, Google bisa saja memutuskan untuk meng-crawl link tersebut untuk tujuan pengindeksan, namun tetap tidak akan menghitungnya sebagai vote untuk ranking.
Contoh Kode HTML Link Nofollow
Perbedaan utamanya terletak pada atribut rel yang disisipkan di dalam tag pembuka. Berikut bentuk kodenya:
<a href="https://websiteanda.com" rel="nofollow">Ini Adalah Link Nofollow</a>
Perhatikan adanya tambahan rel="nofollow". Kode kecil inilah yang menjadi tembok penghalang bagi aliran otoritas SEO.
Ringkasan Link Nofollow:
Sifat: Harus ditambahkan secara manual (atau otomatis oleh sistem komentar/CMS).
Fungsi: Mencegah transfer nilai SEO (Link Juice) ke situs tujuan.
Penggunaan Umum: Kolom komentar, forum, link berbayar (iklan), dan konten buatan pengguna (User Generated Content).
Baca Juga: Strategi SEO B2B: Pengertian, Contoh & Tips Cara Optimalisasinya
Perbedaan Utama: Dofollow vs Nofollow
Setelah memahami definisi masing-masing, Anda mungkin bertanya: "Seberapa besar perbedaan dampaknya secara nyata?"
Untuk mempermudah Anda memahaminya, berikut adalah tabel perbandingan head-to-head antara link Dofollow dan Nofollow:
Penjelasan Singkat:
Dofollow adalah "Rekomendasi": Saat Anda memberikan link Dofollow, Anda mempertaruhkan reputasi website Anda. Jika Anda merekomendasikan situs berkualitas, Google menyukainya. Jika Anda merekomendasikan situs spam, reputasi Anda bisa ikut tercemar.
Nofollow adalah "Pengaman": Nofollow memungkinkan Anda menautkan ke situs lain tanpa harus bertanggung jawab atas kualitas situs tersebut. Ini adalah jaring pengaman agar website Anda tidak dianggap terlibat dalam skema pertukaran link ilegal atau spam.
Baca Juga: Apa itu Backlink? Jenis, Kriteria & Cara Mendapatkan Backlink
Evolusi Atribut Nofollow: Mengenal Rel Sponsored dan UGC
Selama hampir 15 tahun, atribut nofollow adalah satu-satunya cara untuk memberi tahu Google agar tidak menghitung sebuah link. Namun, pada September 2019, Google membuat perubahan besar.
Mereka menyadari bahwa tidak semua link nofollow itu sama. Link di kolom komentar tentu berbeda nilainya dengan link iklan berbayar.
Oleh karena itu, Google memperkenalkan dua atribut baru untuk memberikan klasifikasi yang lebih spesifik:
1. rel="sponsored"
Atribut ini dikhususkan untuk link yang bersifat komersial. Jika ada pertukaran uang, barang, atau jasa di balik sebuah link, Anda wajib menggunakan atribut ini.
Kapan digunakan: Iklan (ads), paid placement, artikel sponsor (sponsored post), dan link afiliasi.
Contoh Kode:
<a href="https://brandsponsor.com" rel="sponsored">Beli Produk Ini</a>
2. rel="ugc" (User Generated Content)
UGC adalah singkatan dari User Generated Content. Atribut ini digunakan untuk link yang dibuat oleh pengguna, bukan oleh pemilik website.
Kapan digunakan: Link di kolom komentar blog, postingan forum, atau bagian tanya-jawab (Q&A sections).
Contoh Kode:
<a href="https://blogpribadi.com" rel="ugc">Kunjungi blog saya</a>
Apakah Saya Harus Mengubah Semua Link Lama?
Ini adalah pertanyaan yang paling sering diajukan. Jawabannya: Tidak Perlu.
Google menyatakan bahwa penggunaan rel="nofollow" yang lama masih valid dan aman. Atribut nofollow sekarang berfungsi sebagai "payung" yang mencakup keduanya.
Jika Anda menggunakan nofollow untuk iklan, itu tetap diterima.
Jika Anda menggunakan nofollow untuk komentar, itu juga tidak masalah.
Namun, untuk konten baru yang Anda buat mulai sekarang, sangat disarankan untuk menggunakan atribut yang lebih spesifik (sponsored atau ugc) agar membantu Google memahami struktur website Anda dengan lebih baik.
Bahkan, Anda bisa menggabungkannya: Jika sebuah link muncul di kolom komentar (UGC) tapi juga merupakan link berbayar, Anda bisa menulisnya seperti ini:
<a href="..." rel="ugc sponsored">Link Komentar Berbayar</a>
Baca Juga: 8 Cara Mendapatkan Backlink untuk Website Anda dengan Mudah!
Kapan Harus Menggunakan Dofollow dan Nofollow?
Mengetahui perbedaan teknis saja tidak cukup. Kunci sukses SEO adalah mengetahui kapan waktu yang tepat untuk menerapkan masing-masing atribut tersebut. Kesalahan dalam penggunaan atribut ini bisa berakibat fatal, mulai dari peringkat yang stagnan hingga penalti manual dari Google.
Berikut adalah panduan skenario penggunaannya:
✅ Kapan Menggunakan Link Dofollow?
Gunakan atribut standar ini (tanpa rel) ketika Anda ingin memberikan dukungan penuh dan mengalirkan otoritas SEO ke halaman tujuan.
Internal Linking (Wajib): Saat Anda menautkan dari satu artikel ke artikel lain di blog Anda sendiri. Ini membantu Google merayapi struktur website Anda dan mendistribusikan otoritas ke halaman-halaman penting.
Menautkan ke Sumber Terpercaya: Jika Anda mengutip data dari situs otoritas tinggi (seperti Wikipedia, Jurnal Ilmiah, atau situs berita besar seperti Kompas/Detik), gunakan Dofollow. Ini memberi sinyal pada Google bahwa konten Anda didukung oleh referensi yang kredibel.
Rekomendasi Editorial Murni: Saat Anda benar-benar menyukai sebuah tool, website, atau blog teman dan ingin pembaca Anda mengunjunginya tanpa ada imbalan apa pun di baliknya.
🚫 Kapan Menggunakan Link Nofollow (atau Sponsored/UGC)?
Gunakan atribut ini untuk "bermain aman" dan melindungi reputasi website Anda.
Link Berbayar / Iklan (Sangat Penting): Jika Anda menerima uang, produk gratis, atau jasa untuk menempatkan link, Anda hukumnya wajib menggunakan rel="sponsored" atau rel="nofollow". Jika tidak, Anda melanggar pedoman Google dan berisiko terkena penalti (situs hilang dari pencarian).
Link Afiliasi: Link yang bertujuan untuk mendapatkan komisi penjualan sebaiknya di-tag dengan rel="sponsored" atau rel="nofollow".
Kolom Komentar & Forum: Untuk mencegah spammer membanjiri situs Anda demi backlink gratis, pastikan sistem komentar Anda otomatis memberikan atribut rel="ugc" atau rel="nofollow". (WordPress sudah melakukan ini secara otomatis).
Widget atau Embed Code: Jika ada orang yang memasang widget counter atau badge dari situs Anda, sebaiknya kodenya menggunakan nofollow agar tidak dianggap sebagai skema link buatan (link scheme).
Situs yang Tidak Anda Percayai: Terkadang Anda perlu menautkan ke sebuah situs sebagai contoh "situs buruk" atau situs yang meragukan. Gunakan nofollow agar Google tahu Anda tidak merekomendasikan situs tersebut.
Jika Anda ragu apakah sebuah link harus Dofollow atau tidak (terutama jika ada unsur bisnis atau pertukaran nilai), pilihan paling aman adalah menggunakan Nofollow. Lebih baik terlalu hati-hati daripada terkena penalti algoritma.
Baca Juga: Seed Keywords: Pengertian, Contoh, & Cara Mencari Seed Keywords
Apakah Link Nofollow Tidak Berguna untuk SEO?
Ada mitos lama yang masih dipercaya banyak praktisi SEO: "Link Nofollow itu sampah, tidak perlu dicari."
Apakah pernyataan ini benar? Tentu saja tidak.
Memang benar bahwa link Nofollow tidak meneruskan Link Juice atau PageRank secara langsung. Namun, mengabaikan peluang mendapatkan link Nofollow adalah kesalahan besar dalam strategi pemasaran digital. Berikut adalah alasan mengapa link Nofollow tetap sangat berharga:
1. Google Menganggapnya Sebagai "Petunjuk" (Hint)
Sejak pembaruan algoritma tahun 2019, Google mengumumkan bahwa mereka memperlakukan atribut Nofollow sebagai "petunjuk" (hint), bukan perintah mutlak.
Artinya, dalam kasus tertentu, Google mungkin saja memilih untuk menggunakan link tersebut dalam penilaian sinyal ranking, terutama jika link tersebut berasal dari situs berita besar yang menerapkan kebijakan blanket nofollow (semua link keluar otomatis diset nofollow).
2. Mendatangkan Trafik (Referral Traffic)
Ingatlah tujuan utama Anda memiliki website: Mendapatkan pengunjung. Pengguna internet biasa tidak peduli (dan tidak tahu) apakah sebuah link itu Dofollow atau Nofollow.
Jika link Anda muncul di Wikipedia (yang semuanya Nofollow) atau di kolom komentar diskusi yang viral, orang tetap akan mengkliknya.
Trafik kunjungan yang tinggi adalah sinyal positif bagi Google bahwa website Anda relevan dan populer.
3. Profil Backlink yang Natural (Natural Link Profile)
Bayangkan jika Google melihat profil backlink website Anda dan menemukan bahwa 100% backlink Anda adalah Dofollow. Itu terlihat sangat mencurigakan dan tidak alami.
Di dunia nyata, sebuah website pasti mendapatkan campuran link Dofollow dan Nofollow.
Memiliki rasio link Nofollow yang sehat justru membuat profil SEO Anda terlihat organik dan menjauhkan Anda dari kecurigaan manipulasi link.
4. Efek Domino (Memicu Link Dofollow)
Ini adalah manfaat tersembunyi yang paling kuat. Misalkan Anda mendapatkan link Nofollow dari situs berita besar seperti Forbes atau TechCrunch.
Meskipun linknya Nofollow, ribuan orang membacanya. Di antara pembaca itu, mungkin ada blogger atau jurnalis lain yang memiliki website sendiri.
Jika mereka tertarik dengan konten Anda, mereka mungkin akan menulis artikel di blog mereka dan memberikan link ke website Anda kali ini dengan status Dofollow.
Baca Juga: Technical SEO Adalah: Pengertian, Manfaat & 10 Checklist Lengkap
Cara Cek Status Link (Dofollow atau Nofollow)
Anda tidak perlu menjadi seorang programmer ahli untuk mengetahui apakah sebuah link bersifat Dofollow atau Nofollow. Ada dua cara mudah untuk memeriksanya: cara manual dan menggunakan alat bantu (tools).
1. Cara Manual: Inspect Element (Tanpa Install Apapun)
Ini adalah cara paling akurat karena Anda melihat langsung ke dalam kode website tersebut. Bisa dilakukan di browser Chrome, Firefox, atau Edge.
Langkah 1: Arahkan kursor mouse Anda ke link yang ingin diperiksa.
Langkah 2: Klik Kanan pada link tersebut, lalu pilih menu "Inspect" atau "Inspeksi".
Langkah 3: Sebuah panel kode akan muncul di sebelah kanan atau bawah layar Anda. Perhatikan bagian yang disorot (biasanya berwarna biru).
Langkah 4: Analisis kodenya:
Jika Anda melihat tulisan rel="nofollow", rel="sponsored", atau rel="ugc", maka itu adalah Link Nofollow.
Jika Anda TIDAK melihat atribut rel sama sekali, atau hanya melihat rel="noopener noreferrer", maka itu adalah Link Dofollow.
2. Cara Otomatis: Menggunakan Ekstensi Browser
Jika Anda harus mengecek banyak link sekaligus, cara manual akan melelahkan. Gunakan ekstensi browser gratis untuk mempermudah pekerjaan Anda.
Beberapa ekstensi SEO populer yang bisa mendeteksi link nofollow secara otomatis:
MozBar: Tool ini akan memberi highlight (sorotan) warna tertentu pada semua link nofollow di satu halaman.
SEOquake: Memiliki fitur untuk mencoret (~~strikethrough~~) teks yang mengandung link nofollow.
Ahrefs SEO Toolbar: Memberikan laporan cepat mengenai status link keluar (outbound links).
Tips: Menggunakan ekstensi seperti SEOquake sangat membantu saat Anda melakukan Guest Posting. Anda bisa dengan cepat melihat apakah blog target Anda memberikan link Dofollow atau pelit memberikan link (semua Nofollow).
Memahami perbedaan antara Dofollow dan Nofollow bukan hanya soal teknis kode HTML, melainkan tentang memahami bagaimana ekosistem internet bekerja.
Sebagai rangkuman akhir:
Link Dofollow adalah mesin pendorong ranking Anda. Gunakan untuk membangun otoritas, namun pastikan sumbernya berkualitas.
Link Nofollow (beserta sponsored dan ugc) adalah pengaman dan penyeimbang. Jangan remehkan potensinya untuk mendatangkan trafik dan menjaga profil backlink Anda tetap terlihat natural di mata Google.
Strategi SEO yang sukses tidak terobsesi mengejar 100% link Dofollow. Sebaliknya, fokuslah membangun konten yang bermanfaat sehingga orang lain dengan sukarela memberikan link baik itu Dofollow maupun Nofollow—kepada Anda. Ingat, link profile yang sehat adalah campuran dari keduanya.
Baca Juga: Tools SEO On-page Terbaik 2026: Plugin hingga AI Writing
Ingin Strategi SEO yang Lebih Efektif dan Aman?
Membangun backlink (Link Building) adalah pedang bermata dua. Jika dilakukan dengan benar, ranking website Anda akan melesat.
Namun, jika salah strategi seperti sembarangan menempatkan link Dofollow di tempat yang salah website Anda justru berisiko terkena penalti Google dan hilang dari pencarian.
Jangan ambil risiko dengan aset digital bisnis Anda.
Serahkan strategi optimasi website Anda kepada ahlinya di Croloze Digital Agency. Tim kami memahami seluk-beluk teknik SEO terbaru, mulai dari audit struktur link, konten strategi, hingga eksekusi kampanye link building yang aman dan berdampak nyata.

