Content Pruning: Arti, Manfaat dan Tips Melakukannya

Alfian Dimas ARA
Alfian Dimas ARA ·

SEO · 6 min read · Apr 09, 2025

Optimasi konten SEO tidak selalu harus dengan membuat konten baru, tapi juga dengan mempertahankan dan memperbarui konten lama. Konten-konten lama mungkin tidak semuanya memiliki kualitas yang baik, sehingga perlu dilakukan perbaikan atau penghapusan. Hal inilah yang kemudian dikenal dengan istilah content pruning.

Konten dalam website harus mendapatkan perhatian penuh karena umumnya menjadi daya tarik utama dalam mendatangkan pengunjung. Jika website sudah memiliki kecepatan, desain dan teknikal yang baik hal ini tidak berarti jika konten yang disajikan tidak berkualitas dan belum menjawab kebutuhan user.

Maka dari itu, content purning diperlukan agar kesehatan dan pertumbuhan website terus terjaga dan bahkan mengalami peningkatan. Agar kamu lebih memahami apa dan bagaimana melakukan content pruning, yuk simak penjelasannya dalam artikel berikut.

Apa itu Content Pruning?

Content Pruning adalah serangkaian proses penghapusan atau pemangkasan konten lama yang ada di suatu website agar tidak berdampak negatif untuk perkembangan website. Content pruning berfokus pada penghapus konten-konten lama yang tidak memiliki performa yang baik di website. 

Menurut Semrush, content pruning mencakup 3 proses yaitu refreshing (pembaruan), consolidating (penggabungan) dan removing (penghapusan). Artinya, content pruning tidak semata hanya masalah penghapusan, karena bisa jadi konten lama masih memiliki potensi engagement, backlink dan konversi yang berguna untuk website.

Dengan melakukan content pruning, kamu berarti telah melakukan evaluasi terhadap konten-konten yang ada di website, sehingga websitemu menjadi lebih sehat karena hanya menampilkan konten yang memiliki performa baik dan berkualitas.

Baca Juga: SEO On-page untuk Ecommerce: Tarik Lebih Banyak Pelanggan

5 Manfaat Content Pruning

Content pruning tentu sangat bermanfaat dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari praktik SEO. Secara lebih rinci berikut beberapa manfaat dari melakukan content pruning di website:

  1. Meningkatkan Kualitas Website

Pemangkasan konten website dengan melakukan perbaikan, pemeliharaan dan penghapusan pada konten yang tidak berkualitas tentu akan menyisakan hanya konten yang berkualitas yang ada di website. Hal ini tentu akan meningkatkan kualitas website di mata audiens dan juga search engine.

Ingat bahwa Google mengedepankan authoritative (otoritatif) yang mana Google akan mendorong website yang memiliki konten yang berkualitas dan kredibel untuk tampil di peringkat atas mesin pencarian. Content pruning ini dapat meningkatkan aspek otoritatif dari website yang kamu miliki.

  1. Meningkatkan Pengalaman Pengguna yang Lebih Baik

Website menjadi media utama yang mengantarkan pengguna search engine bisa menggunakan layanan yang kamu tawarkan. Maka dari itu penting untuk kamu hanya menampilkan konten-konten yang berkualitas. 

Hal ini bisa dilakukan dengan content pruning, karena konten yang kamu sajikan hanya konten berkualitas, pengalaman pengguna dalam mengakses website pun meningkat sehingga menurunkan bounce rate pada website dan bahkan meningkatkan kepercayaan (trustworthiness) di mata pengguna.

  1. Meningkatkan Proses Crawling

Google biasanya melakukan crawling secara terbatas, sehingga website dengan halaman yang banyak membutuhkan proses crawling yang lebih lama. Bahkan ini menyebabkan ada beberapa halaman yang mungkin dilewatkan dan tidak di crawl oleh Googlebot. Hal ini dapat diatasi dengan melakukan content pruning.

Penghapusan konten yang kamu lakukan di website dapat membantu mengurangi jumlah halaman yang perlu di crawl Google. Google pun akan lebih mudah memproses crawling menjadi lebih cepat dan bisa crawling  halaman lain yang lebih penting.

  1. Mencegah Adanya Content Cannibalization

Content Pruning dapat membantu mencegah terjadinya content cannibalization. Content cannibalization terjadi karena adanya beberapa konten yang memiliki kata kunci yang sama tau sangat mirip. Hal ini akan dinilai buruk oleh search engine sehingga menghambat konten-konten tersebut mendapatkan peringkat di SERP. 

Maka dari itu penghapusan konten-konten yang sekiranya bersifat duplikasi atau memiliki kemiripan sangat penting untuk dilakukan agar konten utama yang terbaik bisa memiliki performa bagus di search engine. 

  1. Mendapatkan Lebih Banyak Organic Traffic

Manfaat terakhir dari melakukan content pruning adalah dapat mendorong mendapatkan lebih banyak organic traffic. Dengan hanya menyajikan konten-konten yang berkualitas, websitemu pun akan meningkatkan pengalaman pengguna yang nyaman mengakses websitemu. Hal ini tentu dapat mendorong visibilitas website mu di mesin pencari sehingga lebih banyak organic traffic yang akan datang. 


Baca Juga: Hal-Hal Perlu Diperhatikan Saat SEO Audit

3 Tips dan Langkah Melakukan Content Pruning

Content pruning tidak bisa dilakukan dengan asal-asalan, kamu perlu mengumpulkan beberapa indikator untuk menilai dan menganalisa konten mana yang sebaiknya dihapus atau diperbaiki. Berikut beberapa tips untuk memaksimalkan content pruning yang kamu lakukan:

  1. Lakukan Konten Audit Terlebih Dahulu

Step utama untuk melakukan content pruning adalah dengan melakukan konten audit terlebih dahulu. Konten audit dilakukan dengan mengevaluasi dan meninjau konten-konten yang ada. Kamu perlu menilainya dengan beberapa aspek seperti organic ranking dan traffic, backlink, conversion rat dan engagement rate. 

Selain itu kamu juga bisa menilai dengan keakuratan isi konten, penyusunan kata, internal link dan lain sebagainya. Untuk membantu kamu melakukan audit konten bisa kamu menggunakan SEO tools seperti Ahrefs, SEMRUSH, Moz dan Screaming Frog.

  1. Identifikasi dan Kelompokkan Konten 

Setelah menemukan konten-konten dengan kualitas rendah, kamu bisa lanjut mengidentifikasi dan mengelompokkan konten-konten yang kurang atau tidak berkualitas tersebut. Bagi konten tersebut sesuai dengan isu yang sama, Semrush membagi konten berkualitas rendah ke beberapa bagian berikut:

  • Technical issue: Halaman dengan masalah-masalah teknis
  • Outdated: Halaman dengan informasi yang tidak lagi akurat dan perlu diperbaharui
  • Thin content: Konten dengan kualitas pembahasan yang rendah dan tidak komprehensif
  • Intent mismatch: Konten yang tidak sesuai dengan apa yang dicari pengguna
  • Duplicate content: Konten yang mirip atau sama persis dengan konten lain 
  • Needs backlinks: Konten dengan link yang rendah atau tidak ada

Perhatikan juga faktor lain seperti durasi publikasi konten, apakah sudah cukup lama untuk tampil atau apakah konten tersebut masih relevan dan sesuai dengan layanan bisnis yang ditawarkan.

  1. Rencanakan Tindakan & Monitoring

Terakhir, segera buat rencana tindakan untuk memangkas konten yang tidak berkualitas tersebut. Beberapa tindakan yang bisa kamu lakukan yaitu:

  • Menghapus konten yang tidak bisa diperbaiki atau digabungkan
  • Menghapus konten secara bertahap agar traffic website tidak anjlok
  • Memperbarui konten usang dengan informasi terupdate
  • Mengelaborasi konten dengan pembahasan yang mirip agar lebih komprehensif
  • Membuat pengalihan 301 (permanen) untuk konten yang mirip ke halaman dengan traffic tinggi

Setelah melakukan tindakan yang sesuai dengan isunya, kamu perlu melakukan monitoring secara berkala dengan konten-konten yang tersisa di website. Perhatikan bagaimana proses indexing, perubahan traffic dan experience dari website dan konten yang telah kamu perbarui tersebut. 

Itulah pembahasan mengenai apa itu konten pruning, manfaat serta tips dan cara melakukannya. Content pruning sangat berguna untuk tetap memastikan konten website dapat berjalan dan mendukung tujuan bisnis. Jika website sudah berjalan selama bertahun-tahun dan memiliki konten yang banyak, maka content pruning menjadi salah satu hal yang harus kamu lakukan.

Tidak usah khawatir jika kamu belum memahami bagaimana menjalankan content pruning yang benar, kamu bisa berkonsultasi kepada SEO Specialist Croloze untuk langkah yang lebih tepat. Yuk segera konsultasikan masalah websitemu dengan klik link berikut:

Referensi:

Alfian Dimas ARA

Written by

Alfian Dimas ARA

0 Followers · 0 Following

A SEO Specialist – Marketing Associate with 4+ years of experience in various industries such as B2B, SaaS, e-commerce, law firms, health, and OTT video streaming. Currently pursuing a Master's degree in Information Technology, enhancing technical knowledge and skills to further support SEO and digital marketing efforts.

Responses

No responses yet.
User Profile

More from Croloze