7 Formula Copywriting yang Bisa Kamu Terapkan Beserta Contohnya


Pada beberapa artikel sebelumnya telah membahas tentang copywriting, contoh dan juga formula AIDA dan AISAS. Nah jika kamu merasa dua formula tersebut belum sesuai dengan bisnis dan brandmu, kamu bisa menggunakan beberapa alternatif formula copywriting yang lain.

Perkembangan panduan copywriting sampai sekarang terus berkembang, jika AIDA dan AISAS belum efektif, kamu tidak perlu khawatir. Artikel kali ini akan membahas beberapa jenis formula copywriting yang juga banyak digunakan beserta contohnya. 

Yuk simak selengkapnya dalam artikel berikut.

Baca Juga: 10 Manfaat Email Marketing untuk Bisnis

Apa itu Copywriting? 

Sebelum membahas jenis-jenisnya, kamu perlu mengingat kembali definisi dari Copywriting. Copywriting adalah seni dan teknik menulis yang dirancang untuk mempromosikan atau menjual produk, layanan, atau ide. 

Tujuan utama copywriting adalah untuk mempengaruhi pembaca agar mengambil tindakan tertentu. Copywriting menjadi jembatan yang menghubungkan audiens dan brand/perusahaan. 

Jika copywriting disusun dengan tidak tepat, maka hal ini akan berdampak pada jumlah penjualan atau konversi yang didapatkan. Meskipun terlihat hanya terdiri dari serangkaian kata, copywriting sampai saat ini masih efektif untuk menarik konsumen mengenal dan menyadari kehadiran suatu brand.

Jenis Formula Copywriting dan Contohnya 

Pada dasarnya ada berbagai macam teknik dan cara untuk membuat dan menyusun copywriting yang benar. Berikut ini adalah beberapa formula copywriting beserta contohnya:

1.  Formula PPPP (Picture, Promise, Prove, Push) 

Formula 4P atau PPPP merupakan formula copywriting yang berfokus pada bukti nyata bahwa situasi yang dihadapi audiens bisa diselesaikan dengan layanan yang ditawarkan. Secara lebih rinci berikut penjelasan dari masing-masing elemen.

  • Picture : bagian yang menggambarkan situasi atau masalah yang dihadapi target audiens. Contohnya: “Ingin tidur nyenyak setiap malam tanpa gangguan?”
  • Promise : berikan janji atau solusi yang akan membuat mereka keluar dari kondisi tersebut. Contohnya: “Ganti bantalmu dengan bantal kesehatan kami dan rasakan kenyamanan tidur yang belum pernah dirasakan sebelumnya”
  • Prove : berikan bukti atau testimoni nyata yang mendukung janji tersebut. Contohnya: “9 dari 10 orang merasakan peningkatan kualitas tidur dalam seminggu”
  • Push : segera dorong mereka untuk mengambil tindakan untuk membeli barang atau tindakan lainnya yang diinginkan. Contohnya: “Pesan sekarang dan dapatkan diskon 20% terbatas untuk 50 orang pertama”

2.  Formula PAS (Problem, Agitation, Solution) 

Kedua, ada formula copywriting PAS yang merupakan formula copywriting yang berusaha meningkatkan urgensi dari masalah yang dihadapi. Formula ini terdiri dari 3 elemen, yaitu:

  • Problem: Identifikasi masalah yang dihadapi oleh audiens. Contohnya: “Apakah Anda sering merasa lelah dan tidak bersemangat di pagi hari?”
  • Agitation: Perbesar atau tekankan dampak negatif dari masalah tersebut. Contohnya: “Jika dibiarkan, hal ini dapat mengganggu produktivitas dan kualitas hidup Anda”
  • Solution: Tawarkan solusi yang dapat mengatasi masalah tersebut. Contohnya: “Cobalah suplemen energi kami yang terbukti meningkatkan vitalitas dalam hitungan hari”

3.  Formula BAB (Before, After, Bridge) 

Pernah melihat konten yang menunjukkan kondisi before after? Inilah salah satu bentuk dari formula copywriting BAB. Secara rinci berikut penjelasan dari formula ini:

  • Before: berikan gambaran tentang situasi sebelum menggunakan produk atau layanan. Contohnya: “Sudah pakai sunscreen tapi kulit makin kusam?”
  • After: berikan gambaran situasi setelah menggunakan produk atau layanan kamu. Contohnya: “Setelah pakai sunscreen ini, kulit jadi terlihat jauh lebih cerah dan halus”
  • Bridge: berikan penjelasan tentang bagaimana produk tersebut dapat membawa perubahan. Contohnya: “Dengan kandungan niacinamide dan vitamin C, sunscreen ini bekerja lebih maksimal melindungi sel kulit dari paparan sinar UV”

4.  Formula ACCA (Awareness, Comprehension, Conviction, Action) 

Keempat ada formula ACCA, formula ini menekankan pada storytelling yang mengajak audiens untuk lebih interaktif. Formula ini terdiri dari empat bagian yaitu: 

  • Awareness: Bangun kesadaran audiens akan suatu masalah atau kondisi. Contohnya: “Tahukah kamu bahwa 80% orang mengalami masalah pencernaan setelah makan berat?”
  • Comprehension: berikan penjelasan dan solusi untuk menghadapi kondisi tersebut. Contohnya: “Suplemen pencernaan ini telah dirancang khusus untuk membantu tubuh kamu dapat mencerna makanan dengan lebih baik”
  • Conviction: Yakinkan audiens bahwa solusi yang kamu tawarkan adalah solusi yang terbaik. Contohnya: “Dengan bahan alami dan tanpa efek samping, suplemen ini adalah solusi terbaik untuk masalah pencernaan yang kamu alami”
  • Action: ajak mereka untuk segera mengambil tindakan. Contohnya: “Pesan sekarang dan rasakan perbedaannya”

5.  Formula 4U (Useful, Urgent, Unique, Ultra-specific) 

Selanjutnya ada formula copywriting yang berfokus pada keunikan dari produk atau layanan yang kamu tawarkan. Sesuai namanya, formula ini terdiri dari 4U, yaitu:

  • Useful: Sampaikan pesan yang bermanfaat bagi audiens. Contohnya: “Dapatkan panduan lengkap meningkatkan penjualan online dalam 30 hari”
  • Urgent: Buat manfaat tersebut terasa mendesak dan perlu segera didapatkan. Contohnya: “Penawaran hanya berlaku hingga akhir bulan ini”
  • Unique: Yakinkan kembali audiens dengan memberikan penawaran yang lebih unik. Contohnya: “Panduan ini telah diikuti oleh lebih dari 1000 orang dan tidak diajarkan di tempat lain”
  • Ultra-specific: Buat layanan ditujukan lebih spesifik. Contohnya: “Panduan khusus untuk pemilik bisnis online dengan omset kurang dari 100 juta per bulan”

6.  Formula 4C (Clear, Concise, Compelling, Credible) 

Selain 4U, ada 4C yang merupakan jenis formula copywriting yang berfokus pada penyampaian pesan yang singkat dan menarik. Berikut penjelasan detailnya:

  • Clear: Buat pesan yang disampaikan dengan jelas dan mudah dipahami. Contohnya: “Tingkatkan kecepatan website dalam 5 menit”
  • Concise: Buat pesan dengan singkat dan langsung menuju intinya. Contohnya: “Dengan plugin ini, kamu bisa meningkatkan kecepatan loading hingga 70%”
  • Compelling: Buat pesan menjadi lebih menarik dan persuasif. Contohnya: “Plugin ini sudah digunakan oleh lebih dari 10.000 website terkemuka”
  • Credible: Pastikan pesan tersebut telah terjamin dan dapat dipercaya. Contohnya: “Dapatkan garansi uang kembali jika hasil tidak memuaskan”

7.  Formula FAB (Features, Advantages, Benefits) 

Terakhir, ada formula copywriting FAB. Formula yang satu ini juga berfokus pada manfaat atau keunggulan yang akan didapatkan jika menggunakannya. Dengan penjelasan setiap bagiannya berikut ini: 

  • Features: bagian ini menjelaskan seperti apa fitur yang ada di produk atau layanan. Contohnya: “Smartphone X dilengkapi dengan kamera 108MP”
  • Advantages: bagikan penjelasan tentang keunggulan dari fitur tersebut. Contohnya: “Fitur ini dapat mengambil foto dengan kualitas seperti kamera profesional”
  • Benefits: jelaskan manfaat yang akan didapat jika menggunakan fitur tersebut. Contohnya: “Simpan dan abadikan momen berharga dengan hasil foto dari Smartphone X”

Cara Menentukan Formula Copywriting 

Setelah mengetahui beberapa jenis formula di atas, kamu mungkin masih bingunh dalam menentukan formula copywriting yang tepat untuk brand atau bisnismu. Nah dibawah ini ada beberapa faktor yang bisa kamu pertimbangkan sebelum memilih formula copywriting, yaitu:

  1. Lihat Tujuan Pemasaran. Tentukan apa yang menjadi tujuan pemasaran dari penggunaan copywriting. Apakah bertujuan untuk meningkatkan penjualan, meningkatkan awareness, atau mendapatkan leads?
  2. Pahami Target Audiens. Banyak yang melupakan bahwa copywriting ditujukan untuk target audiens. Maka pahami dengan benar siapa target audiens dan cari tahu apa masalah atau kebutuhan mereka. Pilih formula yang paling sesuai dengan kondisi dan preferensi mereka.
  3. Perhatikan Produk atau Layanan: Sebelum memilih formula perhatikan jenis produk atau layanan yang akan kamu tawarkan. Tidak semua formula cocok untuk berbagai jenis produk. Cari formula yang paling sesuai dengan produk atau layanan yang ingin kamu berikan.
  4. Sesuaikan Media: Faktor yang juga harus kamu pertimbangkan adalah dimana penempatan copywriting tersebut. Sesuaikan bentuk tulisan dengan medianya, apakah itu untuk website, email, atau media sosial. Setiap media memiliki pendekatan yang berbeda-beda.
  5. Ikuti Tone dan Guideline Brand: Terakhir, pastikan kamu menulis copywriting dengan mengikuti tone dan gaya penulisan yang sesuai dengan brand. Perhatikan apakah brand kamu bergaya formal atau cenderung lebih santai.

Sekian beberapa penjelasan tentang jenis formula copywriting dan cara untuk memilih formula yang tepat. Perlu diketahui bahwa brand tidak harus selalu menggunakan formula yang sama. 

Ada beberapa kondisi yang memang perlu menggunakan formula yang berbeda-beda. Sehingga jangan ragu untuk bereksperimen dan menyesuaikan pendekatan copywriting sesuai dengan kebutuhan.

Dari penjelasan di atas apakah kamu sudah memiliki gambaran yang lebih baik tentang penyusunan copywriting? Jika masih butuh bantuan tidak perlu khawatir, kamu bisa berdiskusi dengan Agency Digital Croloze.

Croloze merupakan agency digital yang akan membantu kamu untuk menyelesaikan masalah dan kendala yang dihadapi dalam pemasaran digital, seperti SEO, website, dan social media management.

Tertarik untuk bekerjasama langsung? Hubungi kami dengan klik link berikut ini:

Hubungi Kami

Nabila Dwi Utami