Yuk! Pahami Konsep Sales Cycle Untuk Bisnis Kamu!


Siklus penjualan atau sales cycle adalah rangkaian langkah yang dilalui dari awal perkenalan dengan calon pelanggan hingga tercapainya pembelian. 

Konsep ini sales cycle ini sedikit yang mirip dengan customer journey, akan tetapi pada sales cycle hanya berfokus pada penjualan (sales). Selain itu, Sales cycle juga bisa membantu kamu untuk memahami alur penjualan dalam bisnis.

Definisi Sales Cycle

Melansir dari Zendesk, Sales cycle adalah serangkaian tahap yang meliputi setiap langkah proses penjualan, mulai dari identifikasi prospek, kontak awal, hingga penutupan kesepakatan. 

Secara garis besar, siklus ini berfungsi sebagai peta atau panduan bagi tim sales untuk menavigasi proses yang kompleks dan memastikan setiap langkah penjualan berjalan dengan optimal.

Sales Cycle Sebagai Kunci Sukses Bisnis

Memahami sales cycle sangat penting karena dengan adanya konsep ini, kamu dapat mengelola arus penjualan bisnis kamu dengan lebih rapi dan efisien.

Nah sebelum kita bahas lebih lanjut, kamu perlu tahu nih bahwa siklus penjualan yang tersusun dengan baik bisa memberi tim sales gambaran yang jelas tentang apa yang harus dilakukan kedepannya, hal ini bisa memungkinkan tim kamu untuk melakukan: 

  • Skala Prioritas: Memudahkan penentuan prospek mana yang harus segera dieksekusi.
  • Evaluasi Proses: Memberikan titik acuan untuk mengukur efektivitas setiap langkah dalam proses penjualan.
  • Optimalisasi Pendekatan: Membantu menyesuaikan strategi berdasarkan posisi skala prioritas dalam penjualan.

Dengan memahami letak setiap prospek di dalam siklus, tim kamu dapat merancang pendekatan penjualan yang lebih tepat sasaran.

Keunggulan Menggunakan Sales Cycle

Tidak hanya sekadar menentukan skala prioritas, penggunaan sales cycle memberikan segudang manfaat untuk bisnis kamu lho!

Mempercepat Masa Orientasi Tim Sales yang Baru

Sales cycle akan sangat membantu dalam proses pelatihan bagi anggota baru.
Tim sales yang baru bisa mendapatkan gambaran menyeluruh mengenai alur penjualan, sehingga mereka lebih cepat beradaptasi dengan sistem yang sudah berjalan.

Menstrukturkan Tim Secara Lebih Efektif

Dengan adanya sales cycle, Kamu bisa mendapatkan insight mendalam mengenai kegiatan operasional tim.

Hal ini memungkinkan kamu untuk menata peran masing-masing anggota agar setiap hambatan dalam proses penjualan dapat diatasi dengan lebih efisien.

Menilai Performa Tim dengan Lebih Objektif

Kamu juga bisa melakukan tracking atau melacak setiap langkah dalam sales cycle dan memberikan data yang spesifik mengenai kinerja tim.


Dari sini, kamu bisa mengidentifikasi titik-titik yang perlu diperbaiki serta memastikan bahwa setiap anggota tim kamu berfokus pada satu titik tujuan.

Baca Juga: Pengertian Brand Engagement, Contoh dan Strategi Membangunnya

Tahapan-Tahapan dalam Sales Cycle

Setiap bisnis tentunya memiliki proses penjualan yang berbeda satu sama lain. Namun, ada beberapa tahapan umum yang hampir selalu ada dalam setiap sales cycle.

1. Menemukan Calon Pelanggan

Tahap awal ini melibatkan pencarian dan identifikasi calon pelanggan.

Di sini, tim sales akan menyaring prospek pelanggan berdasarkan kriteria yang sesuai dengan produk atau layanan yang ditawarkan, sehingga hanya prospek yang benar-benar potensial yang masuk ke dalam channel kamu

2. Melakukan Kontak Pertama

Setelah calon pelanggan teridentifikasi, langkah berikutnya adalah menjalin komunikasi awal.

Tim kamu dapat menghubungi calon customer melalui berbagai platform seperti media sosial, email, atau telepon untuk memperkenalkan diri dan menyampaikan nilai unik dari produk atau layanan yang ditawarkan.

3. Menggali Informasi Lebih Lanjut

Jika customer menunjukkan ketertarikan, saatnya melakukan pendekatan yang lebih mendalam.

Pada tahap ini, kamu bisa melakukan “discovery call” atau pertemuan awal untuk memahami kebutuhan dan tantangan yang dihadapi customer, sehingga kamu bisa menyesuaikan penawaran yang akan disampaikan.

4. Menyajikan Solusi dan Penawaran

Tahap selanjutnya adalah saat yang tepat untuk mempresentasikan solusi yang telah disiapkan.

Pastikan penawaran yang disampaikan relevan dan disesuaikan dengan kebutuhan yang telah diidentifikasi sebelumnya. Gabungkan nilai tambah produk kamu dengan tantangan serta anggaran yang dimiliki prospek untuk menciptakan penawaran yang menarik.

5. Mengatasi Keberatan yang Muncul

Tidak jarang calon pelanggan memiliki segudang pertanyaan terkait produk yang kamu tawarkan. 

Di sini, kamu memerlukan tanggapan yang empatis dan responsif terhadap keinginan calon pelanggan tersebut. 

Pahami keluhan dan pertanyaan yang ada seperti masalah harga dan pastikan setiap keluhan dan pertanyaan dari calon pelanggan kamu lakukan secara transparan agar kamu mendapatkan kepercayaan dari mereka.

6. Closing The Deal

Setelah keluhan  terselesaikan, tahap penutupan atau closing pun tiba.
Tahap ini tidak hanya menandai terjadinya kesepakatan, tetapi juga menjadi pondasi untuk membangun hubungan jangka panjang dengan pelanggan.

7. Evaluasi 

Tunggu dulu, Proses penjualan tidak berhenti pada closing saja lho.
Kamu juga harus melakukan review ulang dan follow up kepada pelanggan tersebut untuk memastikan kepuasan pelanggan, membuka peluang cross-sell dan up-sell, serta mendapatkan referensi yang dapat memperluas jangkauan bisnis kamu.

Baca Juga: Apa itu Engagement, Dampak dan Cara Meningkatkannya

Sudah Paham Cara Mengoptimalkan Penjualan Menggunakan Sales Cycle?

Sales cycle bukan sekadar rangkaian langkah, melainkan pondasi untuk mengoptimalkan penjualan dan meningkatkan pendapatan. 

Dengan memahami dan mengimplementasikan setiap tahap secara optimal, bisnis Kamu dapat tumbuh lebih pesat dan responsif terhadap perkembangan pasar.

Tertarik untuk Belajar Lebih Lanjut?
Ingin meningkatkan penjualan dan membawa bisnismu ke next level? Di Croloze, kami siap membantu mengoptimalkan setiap langkah dalam proses penjualan kamu.

Nah, itulah sekilas info mengenai sales cycle. Untuk mengetahui lebih banyak seputar SEO dan digital marketing, kamu bisa kunjungi Croloze Blog.

Hubungi Kami

FAQ 

1. Apa perbedaan antara sales cycle dan customer journey?
Sales cycle berfokus pada langkah-langkah internal tim penjualan dalam menutup kesepakatan, sedangkan customer journey mencakup seluruh interaksi dan pengalaman pelanggan mulai dari perkenalan hingga purna jual.

2. Bagaimana cara mengukur efektivitas sales cycle?
Kamu bisa mengukurnya dengan melihat metrik seperti waktu rata-rata untuk closing, tingkat konversi di setiap tahap, dan tingkat kepuasan pelanggan. Data tersebut membantu mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan.

3. Apa yang harus dilakukan jika terjadi hambatan pada sales cycle?
Pertama, identifikasi akar permasalahan, evaluasi strategi yang sedang berjalan, lalu berikan dukungan atau pelatihan tambahan bagi tim penjualan untuk mengatasi hambatan tersebut.

4. Bagaimana mengintegrasikan sales cycle dengan strategi pemasaran digital?
Kolaborasikan data dari kampanye pemasaran dengan aktivitas penjualan. Gunakan otomatisasi untuk tindak lanjut yang cepat dan berbagi insight antara tim pemasaran dan penjualan guna meningkatkan kualitas prospek.

5. Apakah penggunaan CRM wajib dalam mengelola sales cycle?
Walaupun tidak wajib, penggunaan CRM sangat direkomendasikan karena dapat menyederhanakan pelacakan setiap tahap penjualan, memudahkan pengelolaan data prospek, dan memberikan insight yang berguna untuk perbaikan proses.

Nabila Dwi Utami