Mengenal Marketing Funneling, Tahapan, Jenis Serta Cara Mengoptimasinya


Dalam dunia marketing, ada banyak istilah yang digunakan untuk mengartikan suatu proses atau aktivitas pemasaran. Salah satu istilah yang tidak luput dalam departemen marketing atau pemasaran adalah funneling. 

Funneling berarti sebuah model atau tahapan yang menggambarkan perjalanan calon pelanggan mulai dari pertama kali mengetahui suatu brand hingga akhirnya menjadi pelanggan. 

Pada artikel kali ini akan dibahas lebih lanjut mengenai apa itu marketing funneling, tahapannya, serta tips dan cara untuk mengoptimalkannya.

Apa Itu Marketing Funneling?

Marketing funneling berarti sebuah corong pemasaran atau sebuah proses yang dilalui calon pelanggan saat berinteraksi dengan suatu brand hingga akhirnya menjadi pelanggan bisnis. Proses ini digambarkan sebagai corong (funnel) yang akan mengerucutkan pelanggan dari satu tahap ke tahap lain.

Istilah funnel atau corong ini digunakan karena mengilustrasikan bahwa sejumlah orang yang masuk ke tahap awal biasanya lebih besar dibandingkan dengan jumlah orang yang mencapai tahap akhir untuk melakukan pembelian atau konversi.

Tujuan utama marketing funneling adalah untuk melihat berapa banyak calon pelanggan yang ada di dalam setiap tahap. Marketing funnel dapat menjadi panduan tim pemasaran dalam melakukan pendekatan sesuai dengan tahap yang dilewati calon pelanggan.  

Dengan menggunakan marketing funneling, bisnis dapat merancang strategi yang lebih efektif untuk meningkatkan konversi. Selain itu, tim pemasaran juga dapat melihat dan  mengidentifikasi tahap mana yang membutuhkan perbaikan. Marketing funnel tidak hanya berfokus untuk mendorong tingkat penjualan layanan tetapi juga berupaya untuk membangun hubungan jangka panjang dengan pelanggan.

Baca Juga: Apa itu Affiliate Marketing? Ini Perbedaannya dengan Referral 

4 Tahap Marketing Funneling

Marketing funneling umumnya terdiri dari empat tahapan utama yang disingkat dengan AIDA yaitu Awareness (Kesadaran), Interest (Minat), Decision (Keputusan), dan Action (Tindakan). Berikut penjelasan dari masing-masing tahap:

 1. Awareness (Kesadaran)

Pada tahap ini, calon pelanggan baru pertama kali mengetahui tentang brand, produk, atau layanan bisnis. Mereka bisa datang dari berbagai channel pemasaran yang berbeda-beda baik itu dari iklan, website atau media sosial. Fokus utama pada tahap ini adalah untuk menarik perhatian audiens sebanyak mungkin dengan berbagai strategi awareness yang beragam seperti menjalankan iklan, menerapkan praktik SEO dan membuat konten-konten yang menarik di media sosial dan website. 

 2. Interest (Minat)

Tahap kedua dari marketing funneling adalah sekumpulan calon pelanggan yang telah mengetahui tentang brand dan mulai menunjukkan minat dengan mencari informasi lebih lanjut. Pada tahap ini, brand perlu secara aktif banyak membagikan konten yang relevan dan informatif dengan berbagai variasi untuk membantu mereka memahami nilai produk atau layanan. Jangan lupa untuk memanfaatkan email marketing untuk mengirimkan informasi tambahan kepada calon pelanggan. 

 3. Decision (Keputusan)

Di tahap ini, calon pelanggan sudah memiliki cukup informasi dan sedang mempertimbangkan apakah akan membeli produk atau menggunakan layanan. Strategi yang perlu dikembangkan pada tahap ini adalah dengan aktif menampilkan testimoni pelanggan, ulasan produk, atau promosi khusus seperti diskon atau free trial agar bisa mendorong pelanggan untuk mengambil keputusan yang diinginkan. 

 4. Action (Tindakan)

Tahap terakhir atau tahap yang paling ujung dari funnel marketing adalah ketika calon pelanggan mengambil tindakan yang diinginkan, baik itu membeli produk, berlangganan layanan, atau mengisi formulir. Pada tahap ini penting untuk memastikan bahwa proses yang dilewati dengan mudah dan lancar agar tidak ada hambatan yang menyebabkan calon pelanggan mengurungkan niatnya. Pastikan website memiliki desain responsif dan proses checkout yang mudah. Kirimkan email konfirmasi setelah pelanggan melakukan tindakan yang diinginkan untuk meningkatkan kepuasan mereka terhadap layanan yang diberikan.

Jenis-Jenis Funneling dalam Bisnis

Dalam dunia bisnis, ada banyak jenis funneling yang juga digunakan untuk memberikan gambaran yang lebih jelas terkait dengan pekerjaan dari masing-masing tim. Berikut ini ada beberapa jenis funneling lain yang juga sering digunakan bersamaan dengan funneling marketing, yaitu:

  1. Sales Funnel: serangkaian proses penjualan yang menggambarkan perjalanan pelanggan sampai akhirnya melakukan pembelian.
  2. Lead Funnel: serangkaian tahap untuk mengumpulkan data calon pelanggan yang akan digunakan untuk menjalankan strategi  pemasaran atau penjualan.
  3. Content Funnel: serangkaian proses yang berfokus untuk membuat konten yang relevan dan berkualitas agar bisa menarik minat audiens. 
  4. Retention funnel: serangkaian proses yang berfokus pada tahap atau upaya yang dilakukan untuk mempertahankan pelanggan yang sudah ada. 

7 Cara & Tips Mengoptimasi Marketing Funneling

Untuk memaksimalkan hasil dari marketing funnel, ada beberapa strategi dan tips yang bisa kamu lakukan yaitu:

1. Kenali Audiens dengan Baik

Sebelum memulai kampanye pemasaran, penting untuk memahami siapa target audiens kamu. Lakukan riset mendalam tentang kebutuhan, keinginan, dan perilaku mereka. Dengan memahami audiens secara mendetail, kamu bisa menyusun pesan yang lebih relevan dan menarik. Misalnya, jika targetmu adalah ibu rumah tangga, fokuslah pada solusi praktis yang bisa membantu kegiatan sehari-hari mereka.

2. Buat Konten yang Sesuai di Setiap Tahap

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, marketing funnel terdiri dari beberapa tahap, di setiap tahap ini kamu perlu membuat jenis konten yang berbeda-beda karena tujuan yang ingin didapatkan juga berbeda. Misalnya untuk tahap Awareness kamu bisa membuat konten informatif untuk menarik perhatian calon pelanggan. Serta pada tahap Decision kamu bisa membuat konten khusus promo untuk mendorong mereka melakukan pembelian.

3. Gunakan Media Sosial Secara Efektif

Media sosial adalah alat yang sangat kuat untuk membangun hubungan dengan audiens. Kamu bisa menggunakan platform seperti Instagram, TikTok, atau Facebook untuk menjangkau audiens lebih luas. Pastikan konten yang kamu bagikan sesuai dengan minat audiens dan selalu responsif terhadap komentar atau pesan mereka. Interaksi yang baik akan membuat calon pelanggan merasa lebih dekat dengan brand.

4. Buat Email Marketing yang Personal

Email marketing masih menjadi salah satu cara paling efektif untuk menjaga hubungan dengan pelanggan. Kirimkan email yang telah dipersonalisasi berdasarkan minat atau perilaku pengguna. Misalnya, jika seseorang sering melihat produk tertentu di website-mu, kamu bisa mengirimkan email rekomendasi produk serupa atau diskon khusus untuk produk tersebut.

5. Optimalkan Landing Page

Landing page adalah halaman pertama yang dilihat calon pelanggan saat mereka mengklik iklan atau tautan. Pastikan landing page-mu memiliki desain yang menarik, loading cepat, dan informasi yang jelas. Jangan lupa untuk menambahkan Call-to-Action (CTA) yang mudah ditemukan, seperti tombol “Beli Sekarang” atau “Daftar Gratis”.

6. Analisis Data Secara Berkala

Keenam, jangan lupa untuk memantau dan menganalisis setiap upaya pemasaran yang telah kamu jalankan. Gunakan alat analitik seperti Google Analytics untuk melihat berapa banyak orang yang mengunjungi website, dari mana mereka berasal, dan seberapa efektif marketing funnel dalam mengarahkan mereka ke tahap pembelian. Dengan menganalisis data, kamu bisa mengetahui apa yang berhasil dan apa yang perlu diperbaiki.

7. Bangun Hubungan Jangka Panjang dengan Pelanggan

Jangan hanya fokus pada pembelian pertama saja, cobalah untuk membangun hubungan jangka panjang dengan pelanggan. Berikan layanan after sales yang memuaskan seperti program loyalitas atau konten eksklusif untuk pelanggan setia. Semakin kuat hubunganmu dengan pelanggan, semakin besar kemungkinan mereka untuk kembali membeli atau merekomendasikan produkmu kepada orang lain.

Marketing funneling sangat penting dimiliki suatu bisnis untuk bisa memantau perjalanan pelanggan sampai tahap pembelian dengan efektif. Dengan begitu, suatu bisnis dapat meningkatkan strategi yang lebih efektif untuk mendapatkan tingkat konversi yang lebih tinggi.

Sedang kesulitan merancang atau mengoptimalkan strategi marketing funnel? Jangan lupa untuk pertimbangkan bekerja sama dengan agensi digital marketing. Croloze Agency hadir sebagai agensi digital terpercaya yang siapa membantu bisnis menciptakan strategi marketing yang optimal. 

Tertarik untuk bekerja sama dengan kami? Yuk segera hubungi Croloze Agency dengan klik tombol di bawah ini!

Nabila Dwi Utami