Di era yang serba digital ini, konten memegang peran penting yang tidak bisa terlepas dari setiap platform. Konten jadi salah satu daya tarik tersendiri yang membuat brand menjadi lebih dikenal banyak orang. Dalam pembuatannya, konten tidak terlepas dari praktik content writing dan copywriting.
Content writing dan copywriting memang sama-sama berkaitan dengan pembuatan tulisan, namun kedua memiliki fungsi dan cara penyampaian yang berbeda. Dalam artikel ini kamu akan diajak untuk lebih mengenali apa saja perbedaan dari content writing dan copywriting agar kamu bisa memaksimalkan penggunaannya dalam membuat suatu konten.
Yuk simak pembahasan lengkapnya dalam artikel ini.
Baca Juga: SEO vs SEM, Mana yang Terbaik?
Definisi Content Writing
Secara definisi, content writing berarti sebuah teknik menulis yang bertujuan untuk memberikan informasi, edukasi, atau hiburan kepada pembaca. Jenis tulisan ini biasanya tercantum dalam bentuk artikel blog, panduan dan konten media sosial yang informatif.
Tujuan utama dari content writing adalah untuk membangun hubungan jangka panjang dengan audiens melalui konten yang relevan dan berkualitas. Dalam penyusunannya, content writing memerlukan riset yang mendalam agar informasi yang diberikan terbukti akurat dan dapat dipercaya.
Karena bertujuan untuk memberikan informasi yang bermanfaat, hasil penulis content writing seringkali disampaikan dalam bentuk yang panjang. Berbeda dengan copywriting yang seringkali justru lebih singkat dan pendek.
Definisi Copywriting
Copywriting adalah salah satu teknik menulis yang bertujuan untuk menarik perhatian dan mendorong seseorang untuk melakukan suatu tindakan. Misalnya seperti mengunjungi website, mendaftar akun, memberikan email hingga membeli produk.
Copywriting biasanya banyak digunakan dalam iklan, landing page, email marketing, hingga caption di media sosial. Berbeda dari content writing yang harus lengkap dan informasi, copywriting justru harus singkat, padat, dan memiliki daya tarik yang kuat.
Pada dasarnya, dalam menyusun copywriting yang baik seorang copywriter harus mampu bermain dan menggunakan kata-kata dengan tepat. Copywriter juga dituntut untuk lebih memahami sisi psikologi pelanggan agar mampu menciptakan tulisan yang menggugah emosi.
Jika kata-kata yang digunakan pada content writing cenderung lebih ringkas dan formal, maka kata-kata yang digunakan dalam copywriting justru harus persuasif dan menarik agar audiens bisa tergerak untuk melakukan tindakan yang diinginkan.
Perbedaan Content Writing dan Copywriting
Pada penjelasan di atas, sudah disebutkan beberapa perbedaan mendasar dari copywriting dan content writing dari sisi definisi, bentuk serta penempatannya. Kali ini kamu juga perlu memahami lebih detail apa saja perbedan lain dari content writing dan copywriting.
Berdasarkan Fungsinya
Content Writing: fungsi utama content writing adalah memberikan nilai tambah atau kebermanfaatan kepada pembaca dengan menyajikan informasi yang lengkap dan relevan. Selain untuk mengedukasi, content writing juga dapat membantu meningkatkan kepercayaan audiens terhadap suatu brand atau produk.
Content writing dapat menjadi celah bagi brand untuk bisa mengembangkan otoritas dalam suatu bidang dengan menyediakan konten-konten yang berkualitas. Konten yang dibuat biasanya cenderung timeless sehingga bisa menarik lebih banyak pengunjung dalam jangka panjang.
Copywriting: fungsi utama dari copywriting adalah mengajak audiens untuk mengambil tindakan sesuai dengan tujuan pemasaran. Kata-kata dalam copywriting harus mampu memberikan kesan urgensi dan menarik perhatian audiens dalam waktu singkat.
Copywriting yang efektif dapat memberikan peningkatan penjualan yang signifikan dan membantu memperkuat identitas brand. Itulah mengapa copywriting hampir selalu digunakan dalam berbagai strategi pemasaran, mulai dari tagline kampanye, iklan hingga email marketing..
Berdasarkan Skill yang Dibutuhkan
Pada dasarnya baik copywriting maupun copywriter membutuhkan kemampuan menulis yang baik. Namun jika dilihat secara spesifik, terdapat beberapa skill yang berbeda yang harus dimiliki dalam menyusun content writing atau copywriting.
Berikut beberapa skill yang dibutuhkan untuk menjadi seorang content writing:
- Analytical Thinking: Memiliki kemampuan berpikir dan analisa yang baik agar mampu menyajikan informasi yang komprehensif dengan bahasa yang mudah dipahami.
- Research Skill: Memiliki kemampuan riset yang mumpuni untuk memeriksa keakuratan informasi dan data yang akan diolah ke dalam tulisan.
- SEO Skill: Memiliki pemahaman tentang SEO, hal ini karena content writing biasanya banyak disajikan dalam platform blog/website sehingga perlunya kemampuan untuk memastikan konten yang dibuah bisa ditemukan oleh mesin pencari.
- Creative Thinking: Mampu berpikir kreatif dalam mencari, menyusun dan menyampaikan informasi serta ide yang akan dikembangkan menjadi konten tulisan.
- Proofread & Editing: Mampu melakukan proofread dan menyunting tulisan dengan cepat dan teliti agar dapat menghasilkan konten yang berkualitas.
Sementara itu untuk menjadi seorang copywriter terdapat beberapa skill atau keterampilan yang harus dimiliki, yaitu:
- Creative Writing: Memiliki kemampuan menulis dengan gaya yang persuasif dan kreatif agar mampu menarik perhatian dalam waktu singkat.
- Empathy Skill: Memiliki kemampuan untuk memahami emosi dan psikis orang lain agar dapat menciptakan teks yang berhasil mempengaruhi audiens.
- Storytelling: Memiliki kemampuan storytelling yang kuat agar bisa membangun koneksi emosional yang tinggi dengan para pembaca.
- Strategic Thinking: Memiliki pemikiran dan pemahaman yang baik tentang strategi pemasaran agar dapat menyesuaikan tulisan dengan tujuan bisnis.
- Experimental Skill: Memiliki kemampuan untuk bereksperimen dengan berbagai gaya bahasa dan teknik penulisan agar tulisan yang dihasilkan dapat menjelaskan hal yang kompleks dengan lebih sederhana.
Dari penjelasan di atas, diketahui bahwa content writing lebih fokus pada penyajian informasi yang mendalam dan bermanfaat bagi pembaca, sedangkan copywriting lebih menekankan pada tulisan persuasif untuk mendorong tindakan tertentu.
Meskipun berbeda, kedua jenis tulisan ini saling melengkapi dan sangat dibutuhkan dalam mengembangkan strategi pemasaran digital. Dengan memahami perbedaan keduanya, kini kamu bisa mulai menerapkannya dengan tepat sesuai kebutuhan bisnis.
Masih belum memahami dan ingin arahan lebih lengkap? Yuk konsultasikan dengan Croloze Agency. Tim Croloze terdiri dari para profesional di bidang digital marketing yang telah terbukti mampu menyelesaikan berbagai masalah pemasaran digital di berbagai perusahaan.
Tertarik untuk bekerja sama dengan kami? Yuk segera klik tombol berikut ini: