Di era digital seperti sekarang, iklan online menjadi salah satu strategi utama untuk memperkenalkan produk atau jasa ke pasar yang lebih luas.
Namun, banyak pelaku bisnis yang masih kesulitan dalam mengelola budget iklan sehingga hasil yang didapat tidak maksimal dan justru membuang-buang anggaran.
Mengelola budget ads dengan tepat adalah kunci agar setiap rupiah yang kamu keluarkan bisa memberikan dampak positif yang nyata bagi pertumbuhan bisnis.
Pada artikel ini, kamu akan mendapatkan panduan lengkap dan praktis untuk mengatur budget iklan secara efektif agar tepat sasaran, mulai dari perencanaan hingga evaluasi hasilnya.
Jadi, kamu bisa memaksimalkan pengeluaran iklan tanpa perlu khawatir kelebihan biaya atau iklan yang tidak efektif.
Baca Juga: 10 Manfaat Email Marketing untuk Bisnis
Berapa Seharusnya Budget Ads?
Menentukan budget iklan (ads) yang tepat sangat penting agar investasi iklan kamu bisa memberikan hasil maksimal tanpa membebani keuangan bisnis.
Tidak ada angka pasti yang berlaku untuk semua bisnis, karena budget iklan sangat bergantung pada tujuan, jenis bisnis, target pasar, dan platform iklan yang digunakan.
Namun, ada beberapa pendekatan dan faktor yang bisa membantu kamu menentukan budget yang ideal.
1. Sesuaikan dengan Tujuan Iklan
Pertama, tentukan dulu tujuan iklan kamu: apakah untuk meningkatkan brand awareness, mendapatkan leads, atau langsung meningkatkan penjualan?
Misalnya, iklan untuk awareness biasanya butuh budget yang lebih besar karena harus menjangkau banyak orang. Sedangkan iklan untuk konversi bisa lebih fokus dan budgetnya relatif lebih kecil karena targetnya lebih spesifik.
2. Persentase dari Pendapatan atau Omzet
Cara umum yang dipakai banyak bisnis adalah mengalokasikan sekitar 5-15% dari omzet bulanan atau tahunan untuk iklan.
Misalnya, jika omzet bisnis kamu Rp100 juta per bulan, maka budget iklan bisa mulai dari Rp5 juta hingga Rp15 juta. Angka ini bisa disesuaikan kembali berdasarkan efektivitas iklan dan kapasitas keuangan bisnis.
3. Sesuaikan dengan Platform Iklan
Setiap platform iklan (Google Ads, Facebook Ads, Instagram Ads, TikTok Ads, dll) memiliki biaya per klik (CPC) atau biaya per tayang (CPM) yang berbeda.
Misalnya, Google Ads biasanya lebih mahal daripada Facebook Ads, tapi bisa memberikan hasil lebih tertarget. Penting untuk riset biaya rata-rata di platform yang kamu pilih agar bisa memperkirakan berapa budget yang dibutuhkan untuk mencapai target audiens.
4. Hitung Berdasarkan Biaya Per Konversi
Jika kamu sudah pernah menjalankan iklan sebelumnya, hitunglah biaya per konversi (cost per acquisition/CPA).
Misalnya, jika biaya untuk mendapatkan satu pembeli adalah Rp50.000, dan target kamu adalah 100 pembeli per bulan, maka kamu membutuhkan minimal budget iklan Rp5 juta untuk mencapai target tersebut.
5. Buat Anggaran untuk Testing dan Optimasi
Saat memulai iklan baru, disarankan mengalokasikan budget khusus untuk testing selama 1-2 minggu agar kamu bisa tahu iklan mana yang efektif.
Misalnya, budget testing bisa sekitar 10-20% dari total anggaran iklan. Setelah mendapatkan data performa, budget bisa dioptimasi untuk hasil yang lebih maksimal.
Cara Mengelola Budget Ads yang Efektif
Berikut adalah panduan mengelola budget iklan (ads) agar tepat sasaran:
1. Tentukan Tujuan Kampanye Iklan
Langkah pertama sebelum mengatur budget iklan adalah menentukan tujuan kampanye secara jelas.
Apakah kamu ingin meningkatkan kesadaran merek, mendatangkan lebih banyak pengunjung ke website, mendapatkan leads, atau mendorong penjualan?
Setiap tujuan akan mempengaruhi cara kamu membelanjakan uang iklan, jadi pastikan kamu tahu apa yang ingin dicapai sejak awal.
2. Kenali Target Audiens
Kalau kamu belum tahu siapa yang jadi target utama iklanmu, bisa-bisa iklanmu jadi boros tapi nggak menghasilkan.
Coba pahami siapa audiens kamu: usia, lokasi, minat, kebiasaan online, hingga masalah yang sedang mereka hadapi.
Semakin spesifik, semakin bagus hasilnya. Ini bikin iklan kamu hanya muncul ke orang-orang yang benar-benar tertarik.
3. Pilih Platform yang Sesuai
Nggak semua platform cocok untuk semua jenis bisnis. Misalnya, Instagram dan TikTok cocok banget buat konten visual dan anak muda, sedangkan Google Ads bagus buat orang yang udah punya niat beli dan lagi cari produkmu.
Pilih platform yang paling sesuai dengan tempat nongkrongnya target kamu.
4. Atur Anggaran Harian dan Total
Setelah tahu tujuan dan platformnya, sekarang waktunya ngatur budget. Kamu bisa mulai dari anggaran harian kecil, misalnya Rp50.000–Rp100.000 per hari, dan lihat performanya.
Darisitu, kamu bisa naikkan atau sesuaikan anggarannya berdasarkan hasil. Jangan langsung habisin semua budget dalam satu hari ya!
5. Gunakan Targeting yang Tepat
Supaya nggak boros, manfaatin fitur targeting yang ada di platform iklan. Kamu bisa atur lokasi, umur, minat, bahkan waktu tayang iklan.
Semakin tepat targeting-nya, semakin besar peluang iklan kamu dilihat oleh orang yang benar-benar butuh produkmu.
6. Lakukan A/B Testing
Jangan cuma buat satu versi iklan. Coba beberapa versi dengan perbedaan kecil, kayak judul, gambar, atau tombol CTA. Ini disebut A/B testing.
Nanti kamu bisa lihat versi mana yang paling efektif, lalu fokus ke versi yang performanya paling oke. Cara ini bikin iklan kamu lebih maksimal tanpa harus buang-buang budget.
7. Pantau dan Evaluasi Secara Berkala
Iklan itu harus terus dipantau. Kamu perlu cek metrik seperti biaya per klik (CPC), rasio klik (CTR), dan konversi.
Kalau iklanmu nggak menghasilkan apa yang kamu harapkan, kamu bisa langsung perbaiki sebelum buang-buang uang lebih banyak.
8. Fokus ke Konversi, Bukan Sekadar Klik
Klik yang banyak itu bagus, tapi nggak ada gunanya kalau nggak ada yang beli atau daftar. Jadi, pastikan kamu juga optimasi landing page atau halaman yang dituju iklan.
Semakin nyaman dan jelas alurnya, semakin besar peluang orang untuk lanjut ke langkah berikutnya.
9. Manfaatkan Remarketing
Kalau kamu pernah lihat iklan produk yang terus muncul setelah kamu cek website-nya, itu namanya remarketing.
Ini strategi ampuh karena targetnya adalah orang yang sudah tertarik sebelumnya. Jadi peluang konversinya jauh lebih tinggi, dan budget pun lebih efisien.
10. Kembangkan Iklan yang Sudah Terbukti Efektif
Kalau kamu sudah punya satu kampanye yang hasilnya bagus, jangan ragu buat naikin budgetnya secara bertahap.
Tapi tetap evaluasi ya, jangan sampai karena budget besar justru hasilnya jadi nggak optimal. Fokus aja ke kampanye yang memang sudah terbukti menguntungkan.
Baca Juga: Begini 9 Cara Menulis Konten yang Menarik dan Berkualitas
Mengelola budget iklan bukan soal seberapa besar uang yang kamu keluarkan, tapi seberapa cerdas kamu mengalokasikannya agar tepat sasaran.
Dengan memahami audiens, memilih platform yang tepat, dan terus memantau performa iklan, kamu bisa mendapatkan hasil maksimal dari setiap rupiah yang dikeluarkan.
Jangan ragu untuk terus belajar dan melakukan eksperimen, karena strategi terbaik lahir dari proses yang konsisten dan terukur.
Kalau kamu butuh bantuan untuk merancang kampanye iklan digital yang efektif dan efisien, Croloze siap jadi partner kamu!
Optimalkan website dan strategi digital marketing bisnis bersama Croloze! Dapatkan audit SEO gratis dan konsultasi langsung dengan tim ahli kami. Klik di sini untuk terhubung dengan Digital Agency Croloze.