Dalam penyusunan copywriting ada banyak formula atau cara yang bisa diterapkan. Selain AIDA, ada satu model yang biasa digunakan untuk membuat copywriting menjadi lebih efektif, yaitu model AISAS.
AISAS pertama kali dikembangkan oleh perusahaan periklanan asal Jepang yaitu Dentsu Inc. guna memahami perilaku audiens di era digital. Seiring berjalannya waktu, model ini terus dikembangkan hingga menjadi salah satu formula copywriting yang banyak digunakan.
Jika kamu belum mengetahui apa itu AISAS model, tidak perlu khawatir. Artikel berikut ini akan membantu kamu untuk memahami lebih lanjut apa itu AISAS, apa saja tahapan dan bagaimana tips menerapkannya. Yuk simak lebih lanjut.
Pengertian AISAS Model
AISAS merupakan singkatan dari Attention, Interest, Search, Action dan Share. Seperti yang disebutkan sebelumnya, model pemasaran yang satu ini bertujuan agar brand dapat lebih memahami perilaku audiens di era digital.
Model ini merupakan pengembangan dari model pemasaran tradisional dan juga pengembangan lanjutan dari formula AIDA. Dimana model ini menghilangkan aspek Desire pada AIDA dan menambah dua aspek lain yaitu Research dan Share.
Bagian Share menjadi pembeda utama AISAS dibandingkan dengan model pemasaran lainnya. Hal ini karena pelanggan cenderung lebih mempercayai rekomendasi dari pengguna lain dibandingkan iklan langsung dari brand.
Model AISAS memberikan pendekatan dan hasil yang lebih relevan di era digital dengan mempertimbangkan kebiasaan pelanggan saat ini yang cenderung akan mencari informasi sebelum membeli produk dan berbagi pengalaman setelah menggunakannya.
Tidak heran jika model ini dianggap ampuh dan efektif dalam meningkatkan kinerja pemasaran digital. AISAS juga memiliki beberapa manfaat lainnya seperti: meningkatkan awareness, membangun minat audiens dan mendukung promosi yang menarik.
Baca Juga: 10 Cara Mengelola Budget Ads agar Tepat Sasaran
Tahapan AISAS dan Contohnya
Setiap tahap dalam model AISAS memiliki peran penting dalam mendorong audiens agar mau menggunakan produk yang ditawarkan. Berikut penjelasan lebih detail beserta contohnya:
- Attention (Perhatian)
Pada tahap pertama ini, fokuslah untuk membuat audiens menyadari kehadiran brand dengan membuat konten promosi atau iklan yang menarik perhatian mereka. Contohnya: “Bisnis stuck di tempat? Saatnya maksimalkan profit di era digital!”.
- Interest (Minat)
Tahap ini pelanggan sudah menunjukkan perhatian, maka segera buat dan tarik pelanggan untuk mengetahui lebih lanjut. Contoh: “Croloze bantu bisnismu naik level dengan strategi digital yang tepat! Dari branding, SEO, hingga social media management”
- Search (Pencarian)
Pada tahap ini dukung pelanggan untuk mencari informasi tambahan sebelum mengambil keputusan untuk menggunakan layanan. Contoh: “Mau tahu gimana Croloze bisa bikin bisnismu makin dikenal? Cek layanan lengkapnya di website kami!”
- Action (Tindakan)
Tahap ini dorong pelanggan agar akhirnya memutuskan untuk membeli produk atau layanan setelah diyakinkan dengan informasi yang diperoleh. Contoh: “Saatnya take action! Hubungi kami sekarang dan mulai transformasi digitalmu bersama Croloze.”
- Share (Berbagi)
Tahap terakhir, berikan ruang untuk pelanggan dalam membagikan pengalaman mereka melalui media sosial atau platform lain. Contoh: “Sudah bekerja sama dengan Crozole? Bagikan pengalaman suksesmu di media sosial dan tag akun resmi kami!”.
Perbedaan AISAS Model dengan AIDA
Karena AISAS merupakan pengembangan dari AIDA. AISAS seringkali dibandingkan dengan AIDA. Berikut ini tabel yang akan merangkum perbedaan dari AISAS dan AIDA.
Aspek | AISAS | AIDA |
Fokus | Digital, interaksi aktif konsumen | Pemasaran tradisional, komunikasi satu arah |
Tahapan | Attention, Interest, Search, Action, Share | Attention, Interest, Desire, Action |
Peran Konsumen | Aktif mencari informasi dan berbagi pengalaman | Pasif menerima informasi dan bertindak |
Sumber Informasi | Riset online, review, media sosial | Iklan, promosi langsung |
Efek Pasca-Pembelian | Pelanggan berbagi pengalaman dan mempengaruhi calon pembeli lain | Fokus pada pembelian tanpa mempertimbangkan berbagi informasi |
Singkatnya, AISAS lebih sesuai untuk pemasaran digital yang berbasis pada interaksi dan rekomendasi dari pengguna. Sedang AIDA lebih cocok untuk pemasaran konvensional dimana komunikasi terjadi satu arah dari brand ke konsumen.
Tips Menggunakan AISAS
Agar model AISAS dapat diterapkan dengan efektif, berikut beberapa tips yang bisa terapkan:
- Gunakan Konten yang Menarik Perhatian
Agar model ini bisa memberikan hasil yang maksimal, manfaatkan konten-konten di media sosial dengan maksimal untuk menarik perhatian pelanggan. Gunakan visual dan audio yang menarik dan sampaikan pesan yang jelas. Susun copywriting dan storytelling yang membangun emosi dan meningkatkan daya tarik pelanggan.
- Berikan Edukasi dan Informasi Relevan
Selain membuat konten yang interaktif, buatlah konten edukasi yang informatif seperti artikel, infografis, atau video edukasi untuk menjelaskan topik yang berkaitan dengan layanan. Jika perlu kamu bisa manfaatkan penggunaan email marketing atau webinar untuk menjelaskan lebih dalam tentang brand dan layanan.
- Optimalkan SEO dan Media Sosial
Agar model pemasaran ini bisa lebih maksimal, kamu bisa mulai meningkatkan performa SEO dengan praktik-praktik optimasi website agar layanan dapat mudah ditemukan di mesin pencari. Berikan informasi lengkap di situs web, marketplace, dan media sosial agar konsumen tidak kesulitan mendapatkan data yang dibutuhkan.
- Optimalkan Proses Pembelian
Jangan bertele-tele dalam membuat memproses pesanan pelanggan. Pastikan kamu menggunakan website atau platform e-commerce yang mudah digunakan dan memiliki proses checkout yang sederhana. Jika perlu berikan promo, diskon, atau benefit tambahan seperti gratis ongkir agar mendorong konversi yang lebih banyak lagi.
- Ajak Pelanggan Membagikan Pengalaman Positif
Terakhir, kamu bisa mendorong dan mengajak konsumen untuk membahas ulasan positif tentang layanan melalui program insentif seperti diskon atau hadiah. Sebarkan testimoni terbaik di media sosial dan bangun komunitas pelanggan agar pengalaman positif yang didapatkan bisa mendorong peningkatan pembelian..
Itulah serangkaian pembahasan mengenai apa itu AISAS dan bagaimana penerapannya dalam mengembangkan promosi dan pemasaran digital. Model ini bisa jadi salah satu pilihan yang bisa kamu pertimbangkan dalam menyusun strategi pemasaran atau copywriting yang lebih baik.
Butuh penjelasan lebih lanjut tentang model AISAS atau praktik digital marketing lainnya? Serahkan saja ke Croloze Agency. Tim Croloze akan membantu kamu untuk menyusun dan mengaplikasikan strategi marketing yang tepat sesuai dengan kondisi bisnismu.
Yuk segera konsultasikan masalahmu dengan klik tombol berikut:
Referensi: