Kita semua tahu, dalam dunia digital, ada satu elemen yang nggak boleh diabaikan: call-to-action atau biasa kita sebut CTA. Mungkin di awal-awal terjun ke dunia marketing, kamu pernah bertanya-tanya, “Sebenarnya CTA itu apa sih?”
Nah, artikel ini bakal membahas semuanya dari definisi, manfaat, macam-macam jenis, sampai cara membuatnya yang efektif. Yuk, kita kupas tuntas bersama!
Apa Itu CTA?
Saat pertama kali mendengar istilah CTA, wajar jika kita merasa penasaran. Secara sederhana, CTA adalah sebuah ajakan dalam bentuk gambar, tulisan, atau kalimat yang mengarahkan pengunjung website untuk melakukan suatu tindakan.
Misalnya, mereka bisa diminta untuk membaca artikel lebih lanjut, membeli produk, atau bahkan untuk berlangganan. Biasanya, CTA dilengkapi dengan link yang langsung mengarahkan ke halaman yang diinginkan.
Agar efektif penempatan CTA harus strategis dan desainnya menarik, selain itu kamu juga harus memastikan warnanya CTA tersebut mudah dikenali.
Kenapa CTA Penting?
Saat user sedang menelusuri suatu website, terkadang mereka bisa bingung mau melakukan apa selanjutnya. Nah, disinilah CTA mengambil peran penting untuk menentukan langkah selanjutnya untuk para user tersebut.
1. Mempermudah Perjalanan Pengunjung
Bayangkan saat kamu sedang browsing dan misalnya kamu ingin membeli suatu produk di dalam suatu website tetapi kamu kebingungan harus klik bagian yang mana.
Nah, disini CTA akan membantu kamu untuk menemukan halaman atau page yang ingin kamu cari dengan lebih cepat.
2. Mengurangi Tingkat Bounce Rate
Bounce rate bisa secara singkat adalah situasi saat pengunjung website langsung meninggalkan halaman tersebut tanpa melakukan suatu “action”.
Dengan CTA yang tepat, pengunjung diarahkan secara jelas sehingga mereka betah dan semakin lama berada di halamanmu.
3. Menambah Nilai dari Konten
CTA nggak cuma soal mengarahkan, tapi juga memastikan bahwa konten yang kamu buat punya tujuan yang jelas. Dengan adanya CTA, kamu bisa menegaskan nilai tambah yang ditawarkan sehingga audiens merasa kontenmu relevan dengan kebutuhan mereka.
4. Meningkatkan Konversi
Yang paling penting, CTA yang menarik bisa mendorong lebih banyak pengunjung untuk mengambil tindakan, entah itu mendaftar, membeli, atau mengisi data. Semakin efektif CTA kamu, semakin besar pula peluang untuk mengubah pengunjung menjadi pelanggan.
Baca Juga: Customer Persona: Arti, Manfaat dan Cara Menentukannya
Jenis – Jenis CTA dan Fungsinya
Tidak semua CTA punya fungsi yang sama. Setiap jenis CTA punya peran khusus dalam strategi pemasaran. Berikut beberapa tipe CTA yang perlu kamu kenali:
1. CTA untuk Mendapatkan Leads
Dalam tahap awal, kamu ingin mengumpulkan data pengunjung yang berminat dengan produk atau layananmu. CTA jenis ini biasanya mengarahkan pengunjung untuk mendaftar atau sign up, misalnya dengan pop-up yang muncul saat mereka membuka website.
Tujuannya adalah mengumpulkan data seperti email atau nomor telepon sebagai bentuk ketertarikan mereka.
2. CTA untuk Pengisian Formulir
Setelah pengunjung sampai di halaman khusus, mereka diminta mengisi data diri lewat formulir. Di sini, pemilihan kata yang catchy sangat penting.
Pastikan tombol “Sign Up” atau “Submit” tampil mencolok dengan warna yang berbeda, sehingga pengunjung tahu apa yang harus dilakukan.
3. Tombol “Baca Selengkapnya”
Tidak semua konten di halaman depan ditampilkan secara utuh. Dengan tombol “Baca Selengkapnya”, kamu memberi kesempatan pengunjung untuk mengeksplorasi lebih jauh artikel atau informasi yang tersedia, sekaligus meningkatkan traffic di halaman tersebut.
4. CTA untuk Penawaran Produk atau Jasa
Website seringkali jadi etalase produk atau layanan. Di bagian ini, CTA berbentuk tombol seperti “Beli Sekarang” atau “Daftar Sekarang” membantu pengunjung langsung memahami tawaran yang ada. Pastikan kalimatnya meyakinkan dan penempatan tombol strategis.
5. CTA untuk Sosial Sharing
Di era media sosial, berbagi konten jadi hal yang umum. Dengan CTA yang mengajak pengunjung untuk membagikan artikel, misalnya “Suka artikel ini? Bagikan ke teman-temanmu!”, kamu bisa meningkatkan jangkauan kontenmu secara signifikan.
Biasanya, tombol share dengan ikon-ikon sosial seperti Facebook, Twitter, atau Instagram ditempatkan di akhir artikel.
6. CTA untuk Mendorong Sales
Setelah mengumpulkan leads, saatnya mengubahnya menjadi pelanggan. Di tahap ini, CTA harus sangat persuasif dengan kata-kata yang memicu keputusan untuk membeli produk atau layanan secara langsung.
Contoh Penggunaan CTA dalam Berbagai Platform
CTA memiliki banyak sekali bentuk tergantung dalam lokasi penempatannya. Mulai dari media sosial, email marketing, landing page dan lain-lain. Berikut adalah beberapa contohnya:
- “Coba beri komentar di postingan ini!”
- “Bagikan ke teman-temanmu!”
- “Klik link di bio untuk info lebih lanjut!”
- “Follow untuk update terbaru!”
- “Like atau retweet ya!”
- “Gunakan voucher eksklusif ini sekarang!”
- “Segera apply untuk lowongan menarik ini!”
- “Upgrade ke akun premium dengan penawaran spesial!”
- “Lihat produk terbaru kami!”
- “Berlangganan sekarang juga!”
- “Download e-book gratis untuk informasi lengkap!”
- “Baca selengkapnya mengenai topik ini!”
- “Daftar gratis dan nikmati keuntungan khusus!”
- “Coba free trial selama 30 hari!”
- “Mari bergabung bersama kami!”
- “Join us dan jadi bagian dari komunitas!”
- “Isi formulir untuk bergabung sekarang!”
- “Gabung di sini dan rasakan keuntungannya!
Baca Juga: Customer Retention: Arti, Seberapa Penting dan Bagaimana Strateginya
Cara Membangun CTA yang Efektif
Menghasilkan CTA yang benar-benar efektif itu bukan perkara mudah. Kamu perlu memberikan variasi dan memastikan setiap ajakan sesuai dengan langkah yang ingin diambil pengunjung. Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan:
Pertama, pahami dulu apa saja yang kemungkinan dilakukan pengunjung saat membuka website. Bisa jadi mereka ingin membaca artikel, mendaftar, berlangganan newsletter, atau membeli produk. Pastikan ada CTA untuk tiap aktivitas tersebut. Dengan begitu, kamu bisa mengarahkan mereka melalui tiap tahap dalam funnel pemasaran.
Kedua, perhatikan penempatan dan desain tombol CTA. Pastikan tombol tersebut terlihat jelas dengan warna yang kontras dari latar belakang. Hal ini sangat penting agar tidak ada yang terlewat.
Akhirnya, pilih kata-kata yang persuasif tapi tetap natural. Jangan membuatnya terdengar terlalu memaksa, melainkan ajaklah pengunjung dengan cara yang asyik dan friendly.
Sudah Paham Seputar CTA?
CTA yang efektif yang kuat bisa jadi kunci sukses bisnis kamu. Kalau kamu ingin ningkatin conversion rate dan mengurangi bounce rate dari pengunjung, saatnya kamu optimalisasikan CTA kamu.Croloze, siap membantu kamu menemukan berbagai strategi digital marketing terkini yang bisa bikin brand kamu makin bersinar. Hubungi Croloze sekarang!
- Panduan Lengkap Menyusun Strategi Digital Marketing untuk B2B – 12/06/2025
- Mengenal Cost Per Click (CPC) dalam Iklan Digital – 12/06/2025
- CTA: Definisi, Jenis, dan Contohnya – 12/06/2025